Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tiket Pesawat dan Bagasi Berbayar, Ini Respons dan Solusi dari Warganet

Polemik harga tiket dan bagasi berbayar menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Masyarakat pun memiliki pendapat dan solusi sendiri untuk pro dan kontrak bagasi berbayar tersebut
Petugas mendata barang pemudik sebelum di masukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018)./ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Petugas mendata barang pemudik sebelum di masukkan ke bagasi pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018)./ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA -- Kebijakan Lion Air dan Wings Air yang menghapus fasilitas bagasi tercatat gratis menjadi salah satu obrolan hangat di media sosial. Ditambah, beberapa maskapai standar minimum atau Low Cost Carrier juga bakal mengikuti kebijakan serupa.

Sebenarnya, beberapa warganet tidak terlalu mempermasalah bagasi menjadi berbayar, tetapi mereka berharap layanan yang diberikan bisa lebih baik.

Bisnis.com pun membuka diskusi dengan warganet tentang kebijakan bagasi tersebut. Salah satu pertanyaan tentang tanggapan warganet terkait kebijakan tersebut.

Akun instagram @ndingsyam merespons, bicara tentang bayar bagasi, tapi apakah bagasi sudah aman dari para pencuri dan layanan bagasi untuk barang pecah belah bisa lebih aman?

"Kalau sistem keamanannya jadi 'joss' sih enggak masalah. Soalnya, saya punya pengalaman buruk tentang bagasi," tulis @katalautan merespons instastory @Bisniscom.

Di sisi lain, beberapa warganet tidak mempermasalahkan bagasi menjadi berbayar, tetapi harga tiketnya bisa dijual lebih murah.

@rennoalv berpendapat, asalkan harga tiket tanpa bagasi bisa turun. Bagasi berbayar justru adalah ide bagus sehingga masyarakat memiliki pilihan.

@Husnanda, @esaonne, dan @ade_mutia_irwan memberikan tanggapan bisa setuju dengan kebijakan bagasi berbayar jika harga tiket bisa dijual lebih murah  dibandingkan dengan periode bagasi gratis.

Sementara itu, @natawihardja menilai kebijakan bagasi berbayar bisa membuat pengguna pesawat saling berebut untuk meletakkan barang di kabin.

"Kalau enggak dapat, nanti ribut dengan FA," ujarnya.

@diazprasetyo merespons, kebijakan bagasi berbayar terasa aneh karena biasanya gratis.

Kemudian, @christ_lee90 memberikan saran agar bagasinya tetap gratis, tetapi turunkan maksimal muatan tanpa biaya menjadi 10 kg.

Ketentuan mengenai bagasi tercatat diatur dalam Pasal 22 Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 185/2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Intinya, setiap maskapai dalam menentukan standar pelayanan memperhatikan kelompok pelayanan yang diterapkan masing-masing maskapai, termasuk kebijakan bagasi tercatat disesuaikan dengan kelompok pelayanannya.

Ketersediaan bagasi tercatat dalam seluruh kelompok pelayanan diberikan oleh maskapai penerbangan dengan ketentuan bagi kelompok full service, paling banyak 20 kg tanpa dikenakan biaya, bagi kelompok medium service, paling banyak 15 kg tanpa dikenakan biaya, dan kelompok no frills dapat dikenakan biaya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper