Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Capaian Industri Manufaktur Selama 2018

Menjelang tahun ini berakhir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan pencapaian industri manufaktur sepanjang 2018 dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 di kompleks Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (19/12/2018). Lalu, apa saja capaian yang berhasil diraih?
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) memperkenalkan mobil AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Perdesaan) KMW Unit Penjernih Air kepada Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko, di Jakarta, Senin (12/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) memperkenalkan mobil AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Perdesaan) KMW Unit Penjernih Air kepada Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko, di Jakarta, Senin (12/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Menjelang tahun ini berakhir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan pencapaian industri manufaktur sepanjang 2018 dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2018 di kompleks Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu (19/12/2018). Lalu, apa saja capaian yang berhasil diraih?

Airlangga menyebutkan dari sisi penerimaan pajak, industri manufaktur berkontribusi 30% hingga akhir November tahun ini senilai Rp315,13 triliun atau naik 12,74%, sedangkan penerimaan cukai tumbuh 13,2% dengan realisasi senilai Rp123,3 triliun.

Sektor industri pengolahan non-migas pada 2018 memberikan kontribusi 17,66% terhadap total PDB nasional. “Ini merupakan kontribusi terbesar dibandingkan sektor-sektor lainnya,” ujarnya.

Selanjutnya, populasi industri besar dan sedang bertambah sebesar 6.000 unit usaha. Industri kecil mengalami penambahan jumlah industri yang mendapatkan izin sebanyak 10.000 unit usaha. Dalam upaya penumbuhan industri kecil dan menengah, telah dilakukan melalui berbagai bimbingan teknis kepada para pelaku IKM.

Pada periode 2015-2018, sebanyak 40.668 wirausaha baru dengan berbagai komoditas mendapatkan pelatihan dari Kemenperin dan sebanyak 10.774 IKM memperoleh legalitas usaha pada periode sama.

“Program Santripreneur meningkatkan produktivitas dan memperkuat perekonomian masyarakat dengan pemberdayaan para santri. Hingga 2018, program Santripreneur telah menjangkau 14 pondok pesantren dan membina sekitar 3.200 santri,” tuturnya.

Nilai ekspor dari industri pengolahan nonmigas hingga akhir 2018 nanti diperkirakan menembus US$130,74 miliar. Capaian ini meningkat dibanding tahun sebelumnya senilai US$125,10 miliar. “Saat ini, ekspor produk industri telah memberikan kontribusi 72,28% dari total ekspor nasional,” imbuhnya.

Dari sisi pertumbuhan industri, subsektor dengan rataan pertumbuhan tertinggi antara lain makanan dan minuman sebesar 8,71%, barang logam, komputer, barang elektronika, mesin dan perlengkapan sebesar 4,02%, alat angkutan sebesar 3,67%, dan kimia sebesar 3,40%.

Hingga saat ini, investasi industri nonmigas diperkirakan mencapai Rp226,18 triliun. Dari penanaman modal tersebut, total tenaga kerja di sektor industri yang telah terserap sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut naik 17,4% dibanding pada 2015 di angka 15,54 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper