BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 200.000 ekor sapi diharapkan bisa mengalami kebuntingan melalui program upaya khusus sapi wajib bunting (Upsus Siwab) di Lampung pada tahun depan.
Angka ini mengalami peningkatan 76,36% dari target tahun ini sebesar 113.400 ekor. Tingginya tingkat keberhasilan menjadi salah satu alasan pemerintah provinsi menaikkan target program tahun depan.
"Lampung ini selama dua tahun berturut turut dalam pelaksanaan siwab ini boleh dikatakan kita berhasil, selalu di atas 100% baik pelaksanaan inseminasi buatannya maupun kebuntingannya dan kelahirannya," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas di sela-sela kunjungannya ke salah satu kandang pembiakan sapi program kerja sama pemerintah Indonesia-Australia bernama Indonesia-Australia Commercial Cattle Breeding Program, Kamis (15/11/2018).
Menurut Dessy, dari target kebuntingan sebesar 113.400 capaiannya telah mencapai 138% adapun realisasi akseptor mencapai 148% dari target sebesar 162.000 ekor.
Sementara itu, untuk realisasi kelahiran menurutnya, saat ini, telah mencapai 95.000 an ekor dari target sebesar 90.720 ekor. Realisasi kelahiran diharaokan bisa terus bertambah hingga melebihi angka 100.000 ekor sampai akhir tahun.
Keberhasilan pembiakan sapi di Lampung menurutnya tak lepas dari suplai pakan yang melimpah di daerah ini. Hanya saja, masyarakat masih perlu sosialisasi manajemen pakan agar bisa terus tersedia sepanjang tahun baik di musim penghujan dan kemarau.
"Budidaya ini kan masalah pakan ya karena sekitar 60-70% itu buat pakan. Tantangannya mengajar mereka di musim hujan ini di mana pakan banyak mereka kadang ga mau menyimpan karena kan budaya mereka nyari pakan itu lebih senang daripada menyimpan," tambahnya.
Untuk mendukung program ini, pihaknya pun menyalurkan bantuan unit pengolahan pakan sehingga bisa disimpan untuk waktu lebih lama dan digunakan kemudian.
Saat ini, Lampung memiliki sekitar 700.000 ekor sapi dengan potensi pengembangan hingga 3 juta ekor. Adapun sentra-sentra sapi di Lampung ada di Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah.
Namun, menurutnya Lampung masih harus menempuh jalan panjang hingga bisa memaksimalkan potensi yang ada. Selain itu, saat ini Lampung juga menjadi penyuplai sapi ke daerah sekitar seperti Jabodetabek.
"Jadi, asal tiga kabupaten itu berhasil, itu Lampung pun juga berhasil karena lampung juga sudah ditunjuk sebagai salah satu dari 7 provinsi produsen ternak yang artinya kita harus siap mensuplai baik di Jabodetabek maupun di wilayah Sumatra lainnya karena sudah menjadi provinsi produsen sapi," tambahnya.