Bisnis.com, JAKARTA - Sejalan dengan pergeseran konsumen properti yang lebih mengarah kepada konsumen end user dibandingkan dengan konsumen investor mengakibatkan persaingan pasar seken semakin ketat dibandingkan pasar primer.
Managing Director Paramount Land Andreas Nawawi mengatakan pasar secondary saat ini semkain bersaing ketat dengan pasar primer. Hal tersebut diakibatkan kenaikan harga rumah primer yang semakin tumbuh melambat sepanjang 2018.
"Semakin kesini pembeli rumah lebih menyasar ke end user atau pemakai langsung sehingga pembeli investor makin sedikit. Akibatnya pasar seken bersaing ketat dengan primer, sementara pasarnya sama yaitu end user," ujar Nawawi kepada Bisnis, Rabu (14/11/2018)
Ia mengatakan kesempatan pengembang untuk mengikuti tren kenaikan normal 15% hingga 22% per tahun semakin sulit sehingga pada akhirnya margin pengembang yang biasa didapatkan tinggi menjadi rendah.
Berdasarkan pencarian terbanyak di Rumah123.com, lima lokasi favorit rumah seken adalah Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Bekasi, dan Depok.
General Manager Sales Rumah123 Maria Herawati Manik menjelaskan harga yang paling banyak dicari yaitu antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar. "Mayoritas pembeli masih mencari di bawah Rp1 miliar, itu menandakan daya beli masyarakat masih di harga segitu," tambah Maria.
Baca Juga
Pada 2019, lanjut dia, pasar seken mungkin ada peningkatan, tetapi juga tidak bisa dikatakan signifikan.
Dia menilai banyak yang mau membeli rumah, tetapi masih menahan karena menunggu kebijakan dari pimpinan yang terpilih nantinya, misalnya keberlanjutan pembangunan infrastruktur, karena berpengaruh pada nilai properti di sekitarnya.