Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meresmikan Kampung Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya di Desa Tanjung Wadung Jombang, Jawa Timur.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan Kampung Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Desa Tanjung Wadung tersebut memberikan bantuan dengan jumlah rumah yang diperbaiki sebanyak 153 unit dengan setiap rumah mendapatkan dana stimulan untuk peningkatan kualitas rumah sebesar Rp15 juta.
"Hal ini merupakan bukti Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi MBR [masyarakat berpenghasilan rendah] . Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujar Khalawi dalam rilisnya, Jumat (9/11/2018).
Adapun program BSPS dilakukan dengan memberikan dana stimulan dan untuk perbaikan rumahnya dilakukan secara gotong royong sebagai salah satu instrumen Kementerian PUPR untuk mencapai target Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Pada 2018, Program BSPS dikembangkan menjadi bagian Program Padat Karya Tunai sebagai komponen dana bantuan yang tidak hanya dalam bentuk belanja material dan peralatan tetapi juga terdapat komponen upah.
Program BSPS di Provinsi Jawa Timur mencakup 11.564 unit rumah melalui BSPS reguler 9.400 unit dan BSPS NAHP (National Affordable Housing Program) sebanyak 2.164 unit yang tersebar di 22 Kabupaten/Kota.
Baca Juga
Program Padat Karya Tunai lainnya yang dilakukan oleh Ditjen Penyediaan Perumahan adalah Program Rumah Khusus yang diperuntukkan bagi nelayan, masyarakat perbatasan, korban konflik, petugas pemerintah yang bekerja di daerah terpencil.
Salah satunya adalah pembangunan 50 unit rumah khusus di desa pisang Kecamatan Patian Rowo, Kabupaten Nganjuk yang diperuntukan bagi korban konflik yang telah rampung dikerjakan. Biaya pembangunan tersebut sebesar Rp4,81 miliar.
Program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR yang dilakukan Ditjen Penyediaan Perumahan terdiri dari Program BSPS mendapat anggaran sebesar Rp3,6 triliun yang dilaksanakan di 5.585 kelurahan/desa dimana sebesar 14% atau Rp536 miliar merupakan komponen upah.
Sementara itu, program rumah khusus dianggarkan sebesar Rp 700 miliar dimana 20% atau Rp140 miliar dialokasikan untuk upah.
Penyerapan tenaga kerja melalui kedua program ini sebanyak 127.964 tenaga kerja yang terdiri dari 122.240 tenaga kerja dengan jumlah Hari Orang Kerja (HOK) sebanyak 2.308.334 melalui kegiatan BSPS dan 5.724 tenaga kerja dengan jumlah HOK sebanyak 737.720 melalui kegiatan Rumah Khusus.
Khalawi mengatakan hal tersebut diharapkan akan meningkatkan perputaran uang dan mengurangi pengangguran di desa.