Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Akan Optimalkan Lahan Rawa untuk Hortikultura

Kementerian Pertanian akan fokus untuk mengoptimalkan lahan rawa sebagai lahan pertanaman baru untuk tanaman jenis hortikultura serta padi, jagung dan kedelai.
Lahan rawa. /dephut.go.id
Lahan rawa. /dephut.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian akan fokus untuk mengoptimalkan lahan rawa sebagai lahan pertanaman baru untuk tanaman jenis hortikultura serta padi, jagung dan kedelai.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal tersebut seusai rapat pimpinan nasional yang berlokasi di Kementerian Pertanian. Amran menyatakan lahan rawa yang kurang dioptimalkan selama ini akan dibangunkan.

"Rapimnas fokus pada pengembangan rawa. Kami fokus menggarap lahan yang dulu tidur sekarang kita bangunkan," katanya pada Selasa (6/11).

Namun, Amran meyakinkan bahwa lahan yang akan digunakan tidak termasuk laham rawa gambut. Kementerian Pertanian akan bekerjasama dengan petani untuk memanfaatkan area penggunaan lain yang bukan kawasan hutan.

"Tahun ini kami hanya menggarap 50.000 hektare. Tahun depan kami ingin sebanyak-banyaknya. Hal tersebut masih dalam tahap perancangan tapi sudah saya perintahkan untuk menggarap seluasnya," katanya.

Amran menjelaskan pertanaman di lahan rawa akan terintegrasi dengan budidaya lain semisal ikan air tawar. Dengan begitu dalam sekali tanam dapat menghasilkan banyak komoditas. 

Selain itu, petani bebas memilih komoditas yang ingin dibudidayakan. Boleh membudidayakan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai atau tanaman hortikultura seperti sayur-mayur dan juga cabai.

"Boleh tanam sayur hortikultura sama tanaman pangan. Ada juga ikan yang diintegrasi. Jadi protein bisa didapatkan dari sayur dan ikan lalu ada padi," katanya.

Kementerian Pertanian, lanjutnya, sudah mengalokasikan alat berat seperti eskavator untuk menggarap lahan tidur tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper