Bisnis.com, JAKARTA – Sebulan setelah Asian Games 2018 digelar, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengklaim dampak ajang olahraga terbesar kedua dunia itu terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 0,05%.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menuturkan kontribusi tersebut dapat mendongkrak PDB Indonesia pada 2018 dari perkiraan awal 5,15% menjadi 5,2%.
"Ketika kami mengestimasi ini, kami tidak menyangka dampaknya lebih besar dari perkiraan kita, sehingga jika PDB kita ternyata 5,2%, maka 0,05% itu berasal dari Asian Games 2018," terangnya, Selasa (16/10/2018).
Menurut Bambang, perhitungan itu didasarkan pada studi yang dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai metode analisis, termasuk survei lapangan dengan responden sebanyak 2.630 orang, analisis model Computable General Equilibrium (CGE), analisis dengan menggunakan Big Data yang meliputi analisis pengunjung Asian Games 2018 dengan menggunakan Mobile Positioning Data dan analisis dampak kemacetan dengan menggunakan Google Map, studi kasus untuk menelaah dampaknya terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta analisis kualitatif lainnya.
Dari survei tersebut, Bappenas mencatat pengunjung Asian Games 2018 tercatat berasal dari 45 negara. Secara keseluruhan, ajang multievent ini berhasil menarik 1,7 juta wisatawan Nusantara (wisnus) serta 78.854 wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta dan Palembang.
Tercatat sebanyak 45 cabang olahraga dilaksanakan dan diikuti oleh 11.326 atlet, dengan melibatkan 11.567 relawan, 6.000 ofisial, dan diliput oleh 7.000 media.
Adapun pengeluaran pengunjung Asian Games 2018 sebagian besar untuk belanja suvenir, hotel, dan makanan minuman (mamin). Total pengeluaran wisman sebesar Rp1,9 triliun, sedangkan total pengeluaran wisnus senilai Rp1,8 triliun.
"Angka tersebut didapat dari rata-rata lama tinggal wisman selama 13 hari dan wisnus asal luar kota selama 3 hari," papar Bambang.
Sementara itu, menurut data kolektif yang didapat dari Survei Bappenas & LPEM FEB UI, INASGOC, SIMonAG, Kementerian PUPR, Pemprov & Bappeda DKI Jakarta, Pemprov & Bappeda Sumatera Selatan, dan Mobile Positioning Data (MPD) Telkomsel, dampak ekonomi langsung Asian Games dalam periode 2015-2018 atau sejak persiapan hingga pelaksanaan adalah Rp40,6 triliun.
Angka ini antara lain berasal dari investasi konstruksi (2015-2018) sebesar Rp29,1 triliun, operasional penyelenggaraan sebesar (2015-2018) Rp7,8 triliun, dan pengeluaran wisman dan wisnus senilai Rp3,7 triliun pada 2018.
Dia melanjutkan dampak Asian Games 2018 saja adalah adanya penciptaan nilai tambah sebesar Rp8,2 triliun. Sementara itu, total nilai tambah keuntungan ekonomi riil yang tercipta dalam periode 2015-2019 mencapai Rp22,3 triliun.
"Dengan demikian, efek pengganda terhadap output perekonomian 2015-2019 adalah senilai Rp 42,4 triliun,” ujar Bambang.
Tidak hanya itu, dalam periode 2015-2018, Asian Games 2018 menciptakan kesempatan kerja bagi 108.780 orang di Jakarta dan Palembang serta meningkatkan upah riil sebesar 0,03%.
Terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada 2018, Asian Games 2018 berkontribusi memberikan peningkatan sebesar 0,23% dari pertumbuhan baseline. Efek pengganda terhadap output perekonomian DKI Jakarta 2015-2019 adalah sebesar Rp28,2 triliun.
Terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2018, efek pengganda terhadap output perekonomiannya senilai Rp14 triliun.
Wisatawan asal China, Jepang, dan Korea disebut sebagai pengunjung terbanyak. Sementara itu, wisatawan dengan waktu tinggal terlama adalah wisman dari India, China, dan Belanda.
Secara rata-rata, setiap wisman melakukan kunjungan ke venue Asian Games 2018 sebanyak 3-4 kali. Adapun setiap wisnus hanya berkunjung 1-2 kali.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi turut mengungkapkan apresiasinya terhadap para atlet, pelatih, dan seluruh pihak yang telah membantu penyelenggaraan Asian Games 2018. Dia melihat kerja keras para atlet dan pelatih telah memberikan dampak yang sangat nyata dengan perolehan prestasi 31 medali emas.
"Untuk itu, pemerintah mengapresiasi dengan memberikan bonus dan memastikan para atlet dapat berlatih dengan baik," jelasnya.
Ke depannya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan berupaya terus menjaga semangat dan fisik para atlet Tanah Air.
Mulai saat ini, pemerintah akan mendata dengan detail dan rinci tiap atlet yang akan ikut bertanding di laga olahraga apapun ke depannya.
"Melalui Asian Games 2018, kita sudah punya peta jalan untuk Sea Games di Filipina 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020," ucap Imam.