Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mendorong sertifikasi profesi bidang logistik agar kompetensi SDM logistik bisa sejajar dengan negara Asean lainnya.
Wakil Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto mengatakan menurut panduan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sampai tahun 2017 BNSP mencanangkan kepada semua lembaga sertifikasi profesi termasuk ALI untuk mencetak 10.000 sertifikasi per tahun tenaga ahli bidang logistik.
Adapun tahun lalu, menurut Mahendra, pemerintah memberikan insentif berupa dana baik seluruh atau sebagian biaya sertifikasi kepada tenaga kerja Indonesia. Namun, anggaran tersebut harus dipotong karena pada saat itu pemerintah tengah melakukan efisiensi.
Mehendra menyebut dari angka 10.000 itu, yang sudah tersertifikasi nyatanya masih minim yaitu hanya 10% dari jumlah yang dicanangkan. Adapun di asosiasinya hanya 3%, itu pun melalui swadana.
Baca Juga
"Tahun ini, berarti yang tersertifikasi (di ALI) itu baru 3%. Sementara yang 10.000 itu baru 10% [tersertifikasi] dan itu pun swadana, tidak ada bantuan," katanya, Senin (24/9/2018).
Sertifikasi profesi perlu dilakukan mengingat kini sudah masuk dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga hal itu termasuk dalam kesepakatan.
"Di mana untuk sektor logistik supaya kita bisa dipersamakan antara kita dengan negara-negara Asean yang lain maka harus bisa mengejar ketertinggalan itu," katanya.