Bisnis.com, JAKARTA -- PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), badan usaha yang membangun jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) Elevated mencatat progres konstruksi jalan tol sebesar 42% pada awal Agustus 2018. Proyek jalan tol melayang ini ditargetkan rampung pada April 2019.
Direktur Keuangan JJC, Harris Prayudi mengatakan pembangunan proyek terus berjalan sesuai jadwal. Dia menambahkan, proyek memang sempat terhenti selama dua pekan karena ada audit keselamatan konstruksi yang dilakukan pemerintah pada Februari 2018 lalu.
Harris menambahkan, perseroan juga menyelesaikan komitmen pendanaan proyek dari perbankan dan lembagan keuangan. Di akhir Juli 2018 lalu, 16 bank dan lembaga keuangan meneken perjanjian kredit
senilai Rp11,36 triliun untuk proyek Japek Elevated. Nilai pinjaman ini menjadi kredit sindikasi terbesar untuk proyek jalan tol.
"Kami sudah financial close dan tetap berupaya untuk menargetkan [penyelesaian] di April 2019," ujarnya di Kantor Pusat Jasa Marga, Jumat (24/8/2018).
Untuk diketahui, proyek Japek Elevated sepanjang 38,66 km digarap oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Acset Indonusa Tbk. lewat Kerja Sama Operasi (KSO). Di proyek dengan nilai kontrak Rp13,53 triliun ini, Waskita Karya memiliki porsi 51% sedangkan 49% dimiliki Acset. Waskita Karya mengerjakan segmen sepanjang 19 km dari Cikunir hingga Cikarang Utama.
Di sisi lain, JCC juga memberikan kontribusi kontruksi untuk jalan tol Trans Sumatra sepanjang 12 km. Harris menyebut, nilai konstruksi sepanjang itu mencapai Rp1,2 triliun. "Jadi kami ikut menyumbang untuk Trans Sumatra," ujarnya.
Dalam catatan Bisnis.com, kontribusi kontruksi memang menjadi aspek penilaian baru yang dipakai Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam lelang jalan tol baru. Semakin tinggi kesediaan badan usaha untuk berkontribusi bagi Trans Sumatra, bobot penilaian juga makin besar.