Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2019, Asosiasi Pengusaha Indonesia berharap pemerintah dapat lebih banyak melibatkan pelaku usaha dalam membuat kebijakan.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, gejolak ekonomi global masih akan terjadi, dan menekan perekonomian dalam negeri, baik dari sisi ekspor dan aliran dana masuk.
Namun, dengan hubungan antara pemerintah dan pelaku usaha yang solid, potensi terjadinya gejolak dapat dilewati.
"Target pada RAPBN 2019 cukup realistis, hanya saja kami berharap pemerintah lebih kontibutif dan tidak menganggap pelaku usaha hanya sebagai pelengkap," kata Hariyadi, Jumat (17/8/2018).
Hanya saja, dari kebijakan-kenijakan yang diambil sejauh ini, Hariyadi mengeluhkan, pemerintah justru mengambil langkah yang kontra-produktif terhadap dunia usaha, yang membuat iklim berusaha sulit dan pada akhirnya membuat pemerintah tidak dapat mempertahankan target-target ekonomi makronya.
"Seperti restitusi pajaknya terlalu lama, wajib pajak diuber-uber, kebijakan OSS pakai masa transisi, itu nyebelin, psikologi pelaku usaha itu harus dijaga," ucapnya.
Padahal, katanya, pelaku usaha Indonesia sudah mempunyai kemampuan yang cukup kuat untuk melakukan ekspansi, dan membantu pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan ekspor.