Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Sogo Tumbuh 12,8% Pada Semester I/2018

Kendati banyak isu negatif yang membayangi bisnis ritel, Sogo berbangga diri karena dapat mencatat pertumbuhan 12,8% secara year-on-year (yoy) pada semester I/2018.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kiri) dan CEO Sogo Handaka Santosa (kanan) dalam kunjungan direksi Sogo ke kantor Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (8/8)./JIBI-Abdullah Azzam
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kiri) dan CEO Sogo Handaka Santosa (kanan) dalam kunjungan direksi Sogo ke kantor Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (8/8)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kendati banyak isu negatif yang membayangi bisnis ritel, Sogo berbangga diri karena dapat mencatat pertumbuhan 12,8% secara year-on-year (yoy) pada semester I/2018.

Presiden Direktur Sogo Handaka Santosa mengatakan pihaknya cukup senang karena berhasil membukukan pertumbuhan double digit. Capaian ini di atas ekspektasi perusahaan yang awalnya menargetkan pertumbuhan 10%.

“Kami praktisi di pasar, [meski banyak isu negatif] kami berhasil mencatat pertumbuhan double digit,” ujarnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Rabu (8/8/2018).

Namun, Handaka menyatakan Pemerintah Indonesia harus dapat menjaga kepercayaan dari konsumsi masyarakat.

“Jadi, masyarakat itu punya uang, hanya saja mereka memilih mau disimpan atau mau dibelanjakan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Sogo merupakan salah satu departement store yang saat ini sudah memiliki 18 gerai di 8 kota di Indonesia. Di Indonesia, department store asal Jepang ini dikelola oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI)

Dalam kesempatan sebelumnya, Handaka yang juga penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebutkan pertumbuhan industri ritel Tanah Air hanya berada di kisaran 7%-8% selama tiga tahun terakhir.

Oleh karena itu, peningkatan kinerja hingga 15% pada semester I/2018 diharapkan dapat bertahan hingga akhir tahun. Kenaikan itu didorong oleh faktor Lebaran.

Adapun Executive Director Nielsen Company Indonesia Yongky Susilo menggarisbawahi kemungkinan turunnya kinerja ritel selepas Lebaran. Meskipun hal tersebut adalah siklus yang wajar, dia memperkirakan kinerja ritel akan kembali tumbuh pada Agustus dan September 2018.

Untuk bisa bertahan sampai akhir 2018 atau bahkan hingga dua tahun ke depan, Yongky menilai diperlukan stimulus seperti paket kebijakan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper