Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp600 miliar-Rp700 miliar per tahun untuk menyubsidi angkutan penerbangan perintis dalam program jembatan udara.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, saat ini ada 51 titik di Papua, Kalimantan, dan Sulawesi, yang menjadi destinasi jembatan udara.
Seperti konsep tol laut yang bertujuan mempersempit kesenjangan harga bahan pokok di pulau-pulau kecil dan terluar, program jembatan udara juga ingin mengurangi perbedaaan harga di daerah pedalaman.
"Kami kembangkan jaringan transportasi udara ini untuk menembus berbagai wilayah daerah agar disparitas harga bisa ditekan tidak hanya di tepi pelabuhan, tetapi juga pedalaman," katanya di sela-sela Indonesia Development Forum (IDF) 2018, Selasa (10/7/2018).
Lima maskapai penerbangan perintis terlibat dalam program tersebut, salah satunya Susi Air.
Program jembatan udara merupakan pelaksanaan angkutan udara kargo logistik dari bandara ke bandara lain atau dari bandara ke bandara di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.
Pemerintah mulai melaksanakan program jembatan udara sejak November 2017 yang awalnya fokus di 12 kota Provinsi Papua.