Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan diminta memastikan jembatan udara benar-benar menguntungkan masyarakat.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan jangan sampai jembatan udara yang terkoneksi dengan tol laut ini malah diselewengkan oknum tidak yang bertanggung jawab.
"Terbukti hal itu terjadi. Oleh karena itu perlu ada kajian dan disampaikan secara terbuka," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta pada Selasa (13/3/2018).
Yukki menambahkan program yang berjalan saat ini perlu dievaluasi karena beberapa tarif mahal dikarenakan adanya oknum yang bermain.
Menurutnya, secara prinsip tidak ada bedanya antara tol laut dan jembatan udara. "Jadi, kemungkinan praktik-praktik yang terjadi di tol laut bisa saja terjadi di jembatan udara.”
Yukki meminta pemerintah perlu menertibkan program yang tersambung dengan jembatan udara seperti tol laut. Setelah itu, baru jembatan udara dapat direalisasikan.
Baca Juga
Ketua Umum Asean Federation of Forwarders Association ini menilai dampak dari sinergi jembatan udara adalah harga bahan bakar minyak yang turun drastis. "Masyarakat merasakan manfaatnya di mana Presiden turun langsung di sini," ungkapnya.
Yukki yakin jembatan udara berdampak baik pada daerah tertentu yang semua daerah di Indonesia bagian timur khususnya Papua dapat dilayani program tersebut.
