Bisnis.com, SLAWI — Hamparan aspal di jalan yang menanjak pada ruas tol Brebes Timur—Tegal tampak berbeda dengan pemandangan tahun lalu. Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Kamis (24/5/2018), kini, tak terlihat lagi warna merah tanah serta jalan bergelombang yang cukup menyulitkan pengguna melintasi rute tersebut setahun terakhir.
Tak hanya pada ruas Brebes Timur—Tegal sepanjang 10,40 kilometer (km), peningkatan layanan jalan juga tampak lebih siap pada ruas tol Tegal—Pemalang sepanjang 26,90 km. Jejeran lampu penerangan, papan penunjuk arah sampai marka jalan semuanya sudah terpasang tegap di kiri dan kanan kedua ruas itu.
Fenomena Brebes Exit (Brexit) yang membuat geger 2 tahun lalu di area tol Pejagan—Pemalang sepanjang 57,50 km tersebut pun diyakini tak akan terjadi lagi pada arus mudik dan balik Lebaran pada tahun ini.
Saat menyambut arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, keseluruhan jalan tol Pejagan—Pemalang sudah siap dioperasikan sepenuhnya. Namun, operasional kedua ruas tol tersebut masih harus menunggu waktu hasil uji laik operasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian. Peninjauan terhadap kelaikan dan fungsi kedua ruas tol tersebut sudah dilakukan pada 21—22 Mei 2018.
Sembari menunggu, kedua ruas tol yang dikelola oleh cucu usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yakni PT Pejagan Pemalang Toll Road tersebut dipastikan sudah dapat dijajal dengan catatan masih berstatus fungsional, kendati sudah siap beroperasi.
Kepala Proyek Tol Pejagan—Pemalang seksi 3 dan 4 Beni Panjaitan menyatakan bahwa pengguna jalan sudah dapat melintasi kedua rute tersebut tanpa pungutan tarif tol alias gratis pada H-10 Lebaran.
Akan tetapi, karena bersifat fungsional, ruas tersebut nantinya baru beroperasi satu jalur dengan kapasitas empat lajur. Arus kendaraan akan difungsikan sesuai dengan arus mudik dan balik.
Meski demikian, dibukanya dua ruas tol baru tersebut tak lupa dilengkapi dengan penambahan layanan tempat peristirahatan untuk memberi kenyamanan pada pengguna.
Sementara itu, fasilitas untuk area isitrahat di Penarukan lebih simpel karena luasan lahan yang terbatas. Rencananya area peristirahatan di Cacaban difungsikan menjadi area parkir untuk sementara.
DIBUKA FUNGSIONAL
Berbeda dengan keseluruhan ruas Pejagan—Pemalang yang hampir beroperasi sepenuhnya, ruas tol Pemalang—Batang sepanjang 39,20 km seluruhnya masih akan dibuka fungsional.
Kepala Proyek Tol Pemalang—Batang seksi 1, 2, dan 4 Supriyono menjelaskan bahwa saat ini seluruh pekerjaan struktur untuk paket satu sudah mencapai 87% dan diharapkan rampung pada pekan depan. Sementara itu, realisasi konstruksi berada di kisaran 70%.
Untuk pengerjaan proyek secara keseluruhan, PT Pemalang Batang Toll Road hanya mengerjakan paket 1 sepanjang 6,50 km, paket 4 sepanjang 9,53 km, dan tambahan dari pengerjaan paket 2 oleh kontraktor PT Sumber Mitra Jaya sepanjang 5,40 km.
Ruas tol ini juga akan dilengkapi oleh area istirahat sementara di daerah Candi Areng yang dapat melayani pemudik yang ingin beristirahat.
"Candi Areng kami fungsikan sementara jadi rest area dengan fasilitas toilet, musala, dan lainnya," ujarnya.
Tahun ini, sepanjang 759 km jalan tol dapat dilewati pengguna dalam koridor Trans-Jawa. Perinciannya, sepanjang 524 km beroperasi penuh, sedangkan 235 km bisa dilewati fungsional.
Adapun, jalur fungsional yang dapat dilewati pemudik mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Jika dahulu pemudik hanya bisa melewati jalur fungsional hingga Gringsing, Jawa Tengah, kini terus memanjang hingga Semarang dan berlanjut hingga Kertosono.
Lima ruas tol fungsional Trans-Jawa yaitu Pemalang—Batang 39 km (progres 71,76%), Batang—Semarang 74 km (termasuk Kali Kuto 76,95%, target operasional Nov. 2018), Semarang—Solo 32 km (termasuk Kali Kenteng, 62,99%), Sragen—Ngawi 55 km (bagian dari Solo—Ngawi 90 km), dan Wilangan—Kertosono 37 km (bagian dari Ngawi – Kertosono).