Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan jatuhnya peluncur balok beton atau launcher girder pada proyek jalan tol Solo—Kertosono tidak akan mengganggu rencana pemerintah dalam menyediakan tol fungsional dan operasional selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pembangunan jembatan penghubung jalan tol Mojokerto—Kertosono dengan tol Solo—Kertosono, Senin (21/5/2018). Saat itu, launcher bakal digunakan untuk memasang balok penyangga jembatan (girder).
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan bahwa pihaknya tengah mencari peluncur pengganti untuk melanjutkan pembangunan jembatan.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa kecelakaan tersebut tidak akan mengganggu rencana pembukaan jalur fungsional (difungsikan sementara) dan operasional saat arus mudik dan balik Lebaran nanti di sekitar wilayah itu.
"Kejadian itu benar, tetapi tidak ada ruas tol fungsional yang batal [saat arus mudik dan balik Lebaran mendatang]. Kami sedang mengupayakan launcher pengganti," kata Arie, Selasa (22/5/2018).
Sekjen Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) Sumito menyatakan bahwa pihaknya belum mengirimkan tim untuk menyelidiki proyek tersebut.
Baca Juga
Soalnya, jatuhnya peluncur balok beton itu dinilai merupakan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh alam, bukan dalam proses pekerjaan konstruksi.
"Belum, itu hanya kecelakaan kerja akibat angin puting beliung. Tim dari Bina Marga yang akan mengevaluasi dulu," kata Sumito kepada Bisnis.
Sebelumnya, pemerintah menjanjikan kesiapan infrastruktur jalan baik jalan tol dan bukan tol dalam menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2018 lebih baik dari 2017.
Untuk jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya, rencananya sepanjang 235 kilometer jalan dibuka fungsional dan 524 kilometer sudah operasional.