Bisnis.com, PALEMBANG – PT Dok&Perkapalan Kodja Bahari (Persero), BUMN yang bergerak di bidang galangan kapal, meningkatkan layanan usaha di industri tersebut dengan merehabilitasi sejumlah fasilitas yang dimiliki perseroan di berbagai kota.
Salah satu perbaikan infrastruktur galangan kapal yang menjadi fokus perusahaan berada di Kota Palembang.
Direktur Utama PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB), Wahyu Suparyono, mengatakan pihaknya telah mengalokasikan dana sekitar Rp5,5 miliar untuk pembangunan fasilitas di area shipyard Palembang.
“Ini adalah bagian dari rencana strategis kami dalam menggunakan alokasi dana penyertaan modal negara (PMN) APBN Perubahan 2015. Harapannya rehabilitasi fasilitasi ini dapat memberi kontribusi positif bagi perusahaan,” katanya di sela ground breaking pekerjaan sipil rehabilitasi di shipyard Palembang, Senin (14/5/2018).
Wahyu menjelaskan terdapat tiga pekerjaan utama yang dilakukan untuk meningkatkan galangan kapal perusahaan di kota itu, yakni rehabilitasi semi dock graving, pembangunan pintu dock serta pembangunan dermaga di area shipyard.
Dia mengatakan pengerjaan fasilitas itu akan menggandeng perusahaan lokal, yaitu PT Gilas Perkasa dengan estimasi pengerjaan rampung selama 90 hari.
Baca Juga
Wahyu memaparkan rehabilitasi fasilitas juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di industri galangan kapal.
“Kami tambah kapasitas [perlebaran] dermaga dari semula lebarnya 25 meter nanti menjadi 30 sampai 31 meter, nanti juga ada pintu dock sehingga kapal-kapal yang diperbaiki bisa ditarik ke darat ketika terjadi pasang dan air langsung dipompa keluar,” jelasnya.
Dia menilai dengan adanya perbaikan alat produksi maka pelayanan kepada pelanggan bisa meningkat, terutama terkait efektivitas layanan.
Perusahaan juga berharap dapat meraup pemasukan karena sejatinya potensi dari perbaikan dan pembuatan kapal ini semakin besar.
“Minat pasar sangat tinggi, apalagi lokasi sangat strategis, contohnya di Palembang yang berada persis di tepi Sungai Musi. Jika ada kapal rusak tinggal ditarik saja, berbeda dengan galangan kapal lain yang mungkin harus masuk ke perkampungan dulu,” ujarnya.
PT DKB, kata dia, seringkali menggarap perbaikan dan pembangunan kapal-kapal noncombat milik Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan serta BUMN yang bergerak di bidang maritim lainnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT DKB Albertus Pataru, menambahkan pihaknya berkomitmen untuk melakukan perbaikan di hampir seluruh sarana dan fasilitas galangan kapal perusahaan.
“Kami ingin mengembalikan lagi kejayaan tahun-tahun sebelumnya di mana mampu membangun dan memperbaiki kapal baik swasta maupun nasional,” katanya.
Menurut dia, dana PMN sudah masuk ke perusahaan sehingga beberapa titik galangan kapal mulai direvitalisasi tahun ini, seperti di Banjarmasin, Cirebon, Batam, Palembang, dan nanti salah satu yang terbesar yakni di Jakarta.
Adapun total perbaikan sarana dan fasilitas yang diambil dari PMN senilai total Rp900 milliar yang akan digunakan antara lain, untuk mengganti sebagian floating dock yang umurnya sudah tua, merevitalisasi peralatan dan pengembangan jasa docking repair.