Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan 13 Proyek Strategis Nasional Senilai Rp46,78 triliun Rampung Tahun Ini

Bisnis.com, JAKARTA Setelah melepaskan 14 proyek strategis nasional atau PSN dari 245 proyek dan 2 program yang dicanangkan sejak 2015, pemerintah kembali menyiapkan target terbaru hingga tahun berakhirnya RPJMN 2015-2019.
Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan di lokasi girder proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (30/10)./ANTARA-Umarul Faruq
Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan di lokasi girder proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) yang ambruk di Desa Cukurgondang, Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (30/10)./ANTARA-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah melepaskan 14 proyek strategis nasional atau PSN dari 245 proyek dan 2 program yang dicanangkan sejak 2015, pemerintah kembali menyiapkan target terbaru hingga tahun berakhirnya RPJMN 2015-2019.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan akan merampungkan 13 proyek senilai Rp46,78 triliun.

Adapun yang ditargetkan mulai beroperasi sebagian yakni 66 proyek, 1 program ketenagalistrikan, dan 1 program pemerataan ekonomi masuk dengan akumulasi nilai investasi Rp1.584,9 triliun.

Tak hanya itu, tahun ini pemerintah juga kembali menargetkan 28 proyek masuk dalam tahap persiapan senilai Rp829,6 triliun, 6 proyek dalam tahap transaksi senilai Rp416,6 triliun, 109 proyek, dan 1 program industri pesawat dalam tahap konstruksi senilai Rp1.241 triliun.

Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan, selain dari yang 14 telah dihapuskan dari PSN, proyek akan ditargetkan berjalan sesuai dengan rencana.

"Keluar PSN bukan berarti tidak berjalan karena yang sudah dialokasikan APBN pasti akan dilanjutkan, hanya saja tidak berstatus PSN yang artinya tidak mendapat insentif-insentif PSN lagi," katanya, Rabu (18/4/2018).

Dirinya juga mengemukakan pihaknya masih akan membahas lebih lanjut hasil evaluasi PSN yang dilakukan Presiden Joko Widodo kemarin. Hal itu sebagai penyelesaian revisi Perpres Nomor 58/2017 tentang PSN.

Sebab, dalam revisi Perpres Nomor 58/2017 KPPIP tidak hanya mengusulkan penghapusan 14 proyek yang disetujui karena dinilai tidak akan mampu dilakukan konstruksi hingga kuartal III/2019 tetapi juga menghapus 10 proyek yang sudah benar-benar rampung senilai Rp61,5 triliun.

Adapun 10 proyek itu menambah jumlah PSN rampung total yang sebelumnya tercatat 20 proyek pada 2016.

Rainer juga menjanjikan tak lama lagi pihaknya akan merilis data keterlibatan pihak swasta dalam pengerjaan PSN. Hal ini guna menepis tudingan seluruh PSN hanya diserahkan pada perusahaan pelat merah.

KPPIP berharap data ini ke depan juga menjadi acuan kualitas kinerja dan kapasitas termasuk resources secara detail.

Di sisi lain, mengenai kendala dalam bidang pertanahan sejak 2016 tercatat 49% sudah turun hingga 29%.

Sementara itu, pada tahun terakhir RPJMN, Presiden Joko Widodo berharap sebanyak 38 PSN rampung dengan nilai investasi Rp165,7 triliun. Tak hanya itu, diharapkan 3 proyek senilai Rp39,1 triliun juga sudah mulai beroperasi sebagian.

Selebihnya, 94 proyek dan 1 program ketenagalistrikan serta 1 program pemerataan ekonomi dalam penyelesaian konstruksi senilai Rp1.808,5 triliun. Terakhir, 87 proyek dan 1 program mulai masuk konstruksi senilai Rp2.078,6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper