Bisnis.com, JAKARTA -- Asian Development Bank (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk Asia menjadi 6% dari sebelumnya 5,8% untuk tahun ini.
Reuters melansir, Rabu (11/4/2018), ADB menyatakan perubahan tersebut didasarkan pada peningkatan ekspor yang besar. Namun, lembaga itu juga menyinggung aksi proteksionis AS dan perlawanan balik dari negara-negara lain dapat menekan pertumbuhan.
Dalam laporan 2018 Asian Development Outlook yang dirilis hari ini, ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia akan sedikit turun menjadi 5,9% pada 2019. Adapun pertumbuhan ekonomi di kawasan ini mencapai 6,1% pada tahun lalu, didukung oleh besarnya permintaan dari domestik dan eksternal.
Kebijakan yang cenderung proteksionis dari AS tetap menjadi tantangan.
"Kebijakan lanjutan dan perlawanan balik terhadap AS bisa menekan pertumbuhan bisnis dan optimisme masyarakat yang akhirnya mempengaruhi proyeksi regional," papar ADB.
Risiko lainnya yang dihadapi negara-negara Asia adalah berkurangnya dana yang masuk dari luar negeri jika The Fed menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari perkiraan pasar. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunganya pada Maret 2018 dan para pembuat kebijakan mengindikasikan akan ada 2-3 kenaikan lagi tahun ini.
Baca Juga
Secara khusus, Asia Selatan disebut akan menjadi kawasan yang mencatatkan pertumbuhan paling besar, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi di kisaran 7% pada 2018 dan 7,2% pada 2019.
Sementara itu, Asia Tenggara diperkirakan bertumbuh di level 5,2% pada 2018 dan 2019.
ADB juga memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan mencapai 6,6% tahun ini atau lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 6,4%. Tahun depan, Negeri Panda diperkirakan dapat mencatatkan pertumbuhan di kisaran 6,4%.
China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,9% pada tahun lalu dan menargetkan pertumbuhan di level 6,5% untuk 2018.
"Pertumbuhan ekonomi China akan berlangsung moderat seiring dengan penerapan kebijakan ekonomi yang cenderung menjaga stabilitas finansial dan pertumbuhan yang berkelanjutan," sebut ADB.