Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

STABILISASI HARGA PANGAN: Ini Isi Laporan Mentan Ke Jokowi

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan upaya menstabilkan harga pangan menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Bisnis.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman/Bisnis.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan upaya menstabilkan harga pangan menghadapi Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Untuk menstabilkan harga menghadapi bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Kami laporkan, kami sudah bertemu asosiasi, asosiasi daging, ayam, telur, beras, seluruh pangan strategis dan kita sepakat," kata Amran usai dipanggil Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/4/2018).

Dia juga mengaku pihaknya sudah menandatangani kesepakatan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk menjaga harga tetap stabil.

"Bahkan Pak Wakil Gubernur mengatakan bila perlu lebih stabil dari tahun lalu, Insya Allah, stok sudah dipersiapkan sejak awal," ungkap Amran.

Mentan juga mengaku akan memotong mata rantai distribusi dari daerah agar tidak terjadi gejolak harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Stok kita harus mempersiapkan untuk bulan suci Ramadan. Stok itu naik dari total kebutuhan 30-40 persen, untuk mengantisipasi gejolak harga. Kita bekerja dari awal," ujarnya.

Menteri juga mengaku stok beras aman karena saat ini merupakan puncak panen dan khusus untuk bawang putih impor sudah dipersiapkan dari sekarang.

"Kemudian bawang merah, daging kita siapkan dari sekarang. (Daging) Kita sudah mempersiapkan 100 ribu ton," ungkapnya.

Dia juga mengatakan pihaknya bersama pemerintah daerah akan melakukan intervensi jika ada gejolak harga di pasar dan bahkan operasi pasar akan dilakukan dari awal.

"Ya kita siapkan, intervensi manakala harga naik, kita bekerjasama dengan Pemda DKI, operasi pasar dari sekarang bukan Ramadan nanti, kita harus lebih awal," tegasnya.

Menurut dia, beberapa komoditi lokal sudah bisa ekspor, sehingga tidak alasan lagi menaikan harga karena tidak ada pasokan.

"Tidak ada alasan lagi ayam harganya naik, telur harganya naik, bawang merah harganya naik, cabai cukup, nah kita sudah ekspor, dulu kita impor, sekarang sudah ekspor, jadi tidak ada alasan lagi harganya naik, jagung ekspor," katanya.

Mentan mengaku bawang merah sudah ekspor ke enam negara, sehingga bisa mendorong kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper