Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha truk di Pelabuhan Tanjung Priok menyatakan siap mendukung layanan digitalisasi trucking di Pabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Mustadjab Susilo Basuki, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DKI Jakarta, mengungkapkan data base perusahaan truk yang melayani angkutan kargo dan peti kemas anggota Aptrindo di pelabuhan Priok siap diintegrasikan dengan data base manajemen trucking di seluruh terminal peti kemas maupun konvensional di pelabuhan itu.
"Intinya kami siap mensupport digitalisasi port Tanjung Priok agar tidak ada lagi transaksi tunai di gate masuk pelabuhan," ujarnya di sela-sela jumpa pers program pelatihan Sopir Truk Aptrindo di Jakarta hari ini Kamis (22/3/2018).
Mustadjab mengatakan, secara internal Aptrindo sudah memiliki data base perusahaan anggota yang terintegrasi kedalam sistem informasi angkutan barang (SIAB).
"Jadi tinggal kita konektingkan saja dengan apa yang diinginkan pihak operator pelabuhan menyangkut layanan digital trucking itu.Intinya kami siap," paparnya.
Mustadjab juga menyinggung dampak penerapan jam operasional/pembatasan truk pada ruas tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00-09.00 Wib yang sudah berlaku sejak 12 Maret 2018.
Dia mengakui, faktanya di lapangan masih ada antrean truk di beberapa titik pintu tol karena terkena tiga jam pembatasan operasional di pagi hari tersebut.
"Makanya kami terus mengedukasi kepada semua anggota supaya bekerja operasionalnya lebih awal lagi,dan kami juga minta pemerintah siapkan kantong parkir sebelum masuk tol terhadap truk yang terkena jam pembatasan itu" ujar dia.