Bisnis.com, BOSTON—Omzet dua perusahaan milik pemerintah, PT Perikanan Nusantara (Persero) & Perum Perikanan Indonesia melonjak hingga tiga kalilipat tahun lalu menyusul kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti memerangi illegal fishing.
Dirut Perikanan Nusantaran Dedi Anggi Gumilang mengatakan tahun lalu perseroan membukukan penjualan Rp400 miliar rupiah dari omset 2015 sebesar Rp120 miliar. Kinerja perusahaan yang melonjak, tuturnya, tak lepas dari bertambahnya pasokan ikan yang diperoleh.
“Langkah pemerintah memerangi penangkapan ikan ilegal melalui penangkapan dan penenggelaman kapal turut memberikan andil. Karena kondisi ini, kami yakin bisa mencetak penjualan Rp1 triliun pada 2018,” tutur Dendi Sabtu malam (10/3) atau Minggu sing waktu Jakarta, disela-sela persiapan mengikut Seafood Expo North America (SENA), yang digelar di Boston, Amerika Serikat.
Perikanan Nusantara atau disebut Perinus merupakan perusahaan pengolahan ikan maupun galangan kapal berada di 5 lokasi yakni di Pekalongan, Tegal, Surabaya, Bitung, Ambon, Benoa dan Sorong.
Hal senada juga dikatakan Dirut Perum Perikanan Indonesia (Perindo) Risyanto Suanda., Menurutnya, omset Perindo tahu lalu menjadi Rp602 miliar dari 2015 sebesar Rp2020 miliar. “Kapal-kapal asing sekarang segan mencuri ikan dari perairan Indonesia. Kami mendapat manfaat langsung karena lebih mudah memperoleh iklan kakap merah dan gurita.”
Tahun ini Perindo memasang target penjualan Rp1 triliun. Risyanto optimis target tersebut bisa terkejar mengignat dalam dua bulan pertama 2018 penjualan telah menembus Rp280 miliar.
“Dalam SENA ini kami juga akan menandatangani kesepakatan baru ekspor kakap merah dan gurita ke Amerika Serikat. Ini akan menjamin kontrak pembelian ikan seiring pasokan yang terus tersedia,” tutur Risyanto.
Perindo saat ini memiliki pelabuhan perikanan di Muara Baru, Jakarta; Belawan, Sumatra Utara; Pekalongan, Jawa Tengah, Brondong, Jawa Timur; Pemangkat, Kalimantan Barat dan Prigi, Jawa Timur.
Baik Perinus maupun Perindo akan menjadi salah satu peserta SENA bersama 19 perusahaan swasta lain asal Indonesia. Keikutsertaan mereka turut difasilitasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang menyewa ruang pameran hingga 3.700 meter persegi.
Sejak dipimpim oleh Susi Pudjiastuti, Kementerian KKP memang sangat agresif memerangi illegal fishing dengan menangkap kapal ikan asing dan menenggelamkannya. Langkah ini, efektif membuat jera para pencuri ikan sehingga mereka enggan memasuki wilayah Indonesia.
Penenggelaman kapal, telah menjadi ikon Susi Pudjiastuti dan membuatnya sebagai menteri paling populer pada kabinet kerja yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Berdasarkan survei Populi Center, Susi menempati posisi pertama dengan persentase 37,9%.