Bisnis.com, JAKARTA - Harga beras pada Februari 2018 untuk kualitas premium, medium, dan kualitas rendah di tingkat penggilingan masih mengalami kenaikan.
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga gabah kering panen dan gabah kering giling mulai mengalami penurunan. Laporan BPS tersebut berdasarkan 1.346 transaksi penjualan gabah di 30 provinsi selama Februari 2018, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) sebanyak 70,13%, gabah kualitas rendah 20,43%, dan Gabah kering giling (GKG) 9,44%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan harga gabah kering panen dan gabah kering giling tersebut terjadi karena di beberapa wilayah di Indonesia mulai memasuki masa panen, tetapi belum secara serentak atau panen raya.
"Harga beras di penggilingan masih mengalami kenaikan. Sementara untuk GKP dan GKG sudah mulai turun, karena sudah mulai ada yang panennamun belum panen raya, masih di beberapa spot saja," kata Suhariyanto, di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Berdasar catatan BPS, pada Februari 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan tercatat sebesar Rp10.382,00 per kilogram atau naik sebesar 0,31% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara untuk rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat yang sama, juga naik menjadi Rp10.215,00 per kilogram, atau sebesar 0,37%, sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.987,00 per kilogram, naik sebesar 1,99%.
Untuk harga gabah, rata-rata harga GKP di tingkat petani tercatat Rp5.207,00 per kilogram atau turun 3,84% dan di tingkat penggilingan Rp5.305,00 per kilogram atau turun 3,70% dibandingkan dengan harga gabah kualitas yang sama pada Januari 2018.
Rata-rata harga GKG di petani Rp5.961,00 per kilogram atau turun 0,68% dan di tingkat penggilingan Rp6.094,00 per kilogram atau turun 0,08%.
Sementara harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.756,00 per kilogram atau turun 3,39% dan di tingkat penggilingan Rp4.843,00 per kilogram atau turun 3,34%.