Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beroperasi April, Ini Tarif Tol Bogor Ring Road Seksi 2B

PT Marga Sarana Jabar selaku anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. optimistis ruas tol Bogor Outer Ring Road seksi 2B akan beroperasi pada April tahun ini.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Bogor Ring Road (BORR) Seksi 2B di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/4)./Antara-Arif Firmansyah
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Bogor Ring Road (BORR) Seksi 2B di jalan KH Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/4)./Antara-Arif Firmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — PT Marga Sarana Jabar selaku anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. optimistis ruas tol Bogor Outer Ring Road seksi 2B akan beroperasi pada April tahun ini.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Hendro Atmodjo mengatakan bahwa progress fisik ruas BORR seksi 2B yang menyambungkan Kedung Badak hingga Simpang Yasmin sepanjang 2,65 kilometer ini telah mencapai 98,50%.

"Lahan sudah bebas seluruhnya. Fisik 98,50%, yang belum 1,50%-nya itu kekurangannya di pagar, aspal. Pasang rambu dan lampu," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/2/2018).

Perusahaan memperkirakan pada pertengahan Maret 2018, jalan tol itu akan selesai dikonstruksi sehingga pada pertengahan hingga akhir April bisa diresmikan dan beroperasi.

"Untuk tarif tolnya Rp1.200 per kilometer hingga Rp1.300 per kilometer. Dari Sentul hingga Simpang Yasmin Rp10.000 tarifnya," katanya.

Pembangunan jalan tol Bogor Ring Road secara keseluruhan terbagi menjadi lima seksi, yakni:

  • Seksi 1 ruas Sentul Selatan—Kedung Halang (3,85 kilometer) yang telah beroperasi sejak November 2009,
  • Seksi 2 ruas Kedung Halang—Kedung Badak (1,95 kilometer) telah beroperasi sejak Mei 2014,
  • Seksi 2B ruas Kedung Badak—Simpang Yasmin (2,65 kilometer),
  • Seksi 3A ruas Simpang Yasmin—Semplak (3,50 kilometer),
  • Seksi 3B ruas Semplak—Junction Salabenda (1,50 kilometer).

"Total biaya konstruksi pembangunan tol BoRR ini Rp936 miliar dan biaya pembebasan lahan senilai Rp1,75 triliun," ucap Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper