Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Pertanian memprediksi produksi teh Indonesia tahun ini hanya akan meningkat kurang dari 1% dibandingkan realisasi produk si sementara tahun lalu.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian total angka sementara produksi teh dalam negeri di 2017 mencapai 139.362 ton. Adapun produksi tahun ini diestimasi hanya akan mencapai 140.084 ton.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang mengakui, kendati bertumbuh, peningkatan produksi teh dalam negeri tersebut memang sangat kecil.
Namun, dia menyampaikan bahwa peningkatan produksi juga harus mempertimbangkan kebutuhan pasar internasional serta mutu teh dalam negeri agar permintaan bisa semakin meningkat.
“Ya memang masih kecil tapi kita arahkan ke kualitas. Masih ada peningkatan tapi kan kita pertimbangkan juga kebutuhan pasar internasional,” katanya belum lama ini.
Oleh karena itu, Indonesia juga harus bisa meningkatkan citra yang diikuti dengan promosi tehnya di luar negeri. Namun, sebelum hal tersebut terwujud, perbaikan citra teh perlu dimulai dari dalam negeri, salah satunya dengan menggenjot kualitas dan konsumsi lokal.
“Meningkatkan konsumsi lokal juga biasanya diikuti permintaan internasional, keyakinan di dalam negeri menambah kepercayaan internasional,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong adanya kerja sama swasta atau industri dengan para petani teh rakyat demi memajukan kualitas teh dalam negeri. Selain itu, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan untuk peremajaan teh di perkebunan rakyat.
Tahun ini, kata Bambang Kementerian pertanian akan menyalurkan dana sebesar Rp6,7 miliar untuk intensifikasi 215 hektare (ha) perkebunan teh di 1 kabupaten/kota dan rehabilitasi 1.000 ha di 7 kabupaten/kota dari 2 provinsi.
“Minimal ada pola kemitraan [antara industri atau swasta dengan petani] jadi kesulitan yang dihadapi petani kita harapkan industri yang membantu tapi mungkin arena fluktuasi harga pasar sehingga minat industri untuk memberikan perhatian kepada petani lemah. Di sinilah perlunya pemerintah hadir,” pungkasnya.