Bisnis.com, JAKARTA -- Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA, diharapkan dapat tuntas sebelum pemilihan umum tahun depan.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua EuroCham Indonesia Ulf Backlund seusai acara "Indonesia Economic and Investment Outlook 2018" di kantor BKPM Jakarta.
Backlund mengatakan negosiasi atau pembahasan putaran keempat untuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan dilakukan dalam bulan ini di Solo, Jawa Tengah.
"Kami berharap ini menjadi progress yang bagus. Karena ambisinya tetap, untuk mendapatkan kesepakatan sebelum Pemilu 2019," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (8/2/2018).
Menurutnya, sangat penting untuk mencapai kesepakatan sebelum pemilu karena proses pemilihan umum di setiap negara biasanya akan memberikan ketidakpastian kebijakan sehingga investor hanya akan melakukan aksi wait and see.
"Tetapi, melihat kepercayaan diri pemerintah sekarang ini, yang sangat tinggi membuat kami lebih yakin. Ini merupakan kesempatan besar dengan pemerintahan sekarang. Dan dengan kepastian itu bisa mendukung investasi. Karena investor ingin mengetahui lebih banyak tentang konsistensi pemerintah terhadap regulasi," jelasnya.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guérend juga mengharapkan dengan IEU-CEPA, Indonesia bisa memiliki kerangka kerja jangka panjang yang stabil, terprediksi, dan transparan sehingga dapat membangun hubungan dagang dan ekonomi bilateral.
"Hal itu [dengan IEU-CEPA] dapat menambah kepercayaan dan lebih meningkatkan hubungan dagang dan investasi asing,"katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Backlund juga menyatakan ketertarikannya terhadap pengembangan aerospace atau tekni kedirgantaraan dan penerbangan Indonesia.
Dia pun menyampaikan Eropa saat ini sedang giat mengembangkan praktik teknologi digital untuk pesawat terbangnya.
"Yang diincar Eropa di Indonesia adalah sektor publiknya karena itu yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Saya sangat tertarik dengan pengembangan aerospace tersebut," ujarnya.
Backlund menyampaikan hal itu sebagai tanggapan terhadap pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Thomas menyampaikan beberapa harapan Indonesia terhadap Uni Eropa a.l kontribusi Benua Biru itu untuk memberikan pengetahuan tentang bidang perencanaan, ekonomi digital dan e-commerce, serta pengembangan aerospace.