Bisnis.com, JAKARTA - Perusahan dari Turki, Hitay Holding A.S segera menggarap proyek Geothermal di Gunong Geureudong di Bener Meriah, Aceh, setelah mengantongi izin dari Kementerian ESDM.
Hal itu disampaikan Chairman Perusahan Hitay Holding A.S Turki, Mehmet Emin Hitay, dalam pertemuannya dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf di ruang rapat Gubernur Aceh, Jumat (2/2/2018).
Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Pemerintah Aceh dengan Perusahaan Hitay yang dilakukan di Turki saat Gubernur Aceh melakukan lawatannya ke negera tersebut beberapa waktu lalu.
“Saya sangat senang berada di Aceh, dan Insya Allah investasi proyek Geothermal ini akan segera kita lakukan tahun ini jika sudah mendapatkan izin,” kata Emin dalam siaran pers yang diterima Bisnis Jumat malam (2/2/2018).
Menurut Mehmet Emin, Gunong Geureudong memiliki potensi Geothermal yang sangat besar, yaitu mencapai 220 megawat. Untuk tahap pertama, perusahan Hitay akan mengembangkannya sebesar 110 megawat dan tahap kedua 110 megawat.
“Kami sangat berharap kerjasama ini berjalan, apalagi Aceh dan Turki memiliki hubungan yang sangat erat, jika ini berhasil tentu akan membantu Aceh dan akan lebih banyak lagi investor berinvestasi di Aceh,” katanya
Sementara itu, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyebutkan, segera berjumpa dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan, untuk membahas percepatan proses perizinan proyek Geothermal Gunong Geureudong.
Menurut gubernur, proyek Geothermal digarap dengan mengikutsertakan perusahaan lokal. Keberhasilan proyek tersebut juga akan membuka peluang pekerjaan kepada masyarakat Aceh.
“Kita sangat optimis proyek ini akan berhasil, Karena itu kita minta dukungan dari semua pihak agar apa yang sudah kita rencanakan berjalan lancar,” harap gubernur.
Menurut Irwandi, banyak perusahaan Turki ingin berinvestasi di Aceh. Selain perusahaan, Aksa Enerji Uretim A.S, juga sudah melakukan MoU dengan Pemerintah Aceh untuk menggarap proyek Pembangkit listrik tenaga gas bumi di Aceh.
“Jika Hitay berhasil menggarap proyek ini, perusahan-perusahaan di Turki lainnya akan ikut berinvestasi di Aceh”.