Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EFISIENSI & RAMAH LINGKUNGAN: Pembangkit Tua Bakal Tersingkir

Pemerintah akan mengganti pembangkit tua yang berkapasitas di bawah 200 megawatt (mw) dengan pembangkit yang berkapasitas besar dan lebih ramah lingkungan.
Petugas melakukan pemeriksaan fasilitas Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas melakukan pemeriksaan fasilitas Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Mrica di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/7)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akan mengganti pembangkit tua yang berkapasitas di bawah 200 megawatt (mw) dengan  yang  besar dan lebih ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Andy N. Sommeng mengatakan, tujuan untuk penggantian pembangkit tersebut agar lebih ramah lingkungan dan efisien.

"Jadi pembangkit yang sudah 15-20 tahun dengan kapasitas 200 mw, diganti 1.000 mw ultra, yang lebih ramah lingkungan. Jadi ke depan kita harus melakukan ini, bukan lagi kejar kebutuhan," katanya, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/1/2018)

Ada beberapa pembangkit yang sudah didaftar pemerintah untuk diganti. Namun, Andy belum mengungkapkan mana saja pembangkit-pembangkit  itu.

Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Agus Tribusono menambahkan, pemerintah saat ini bukan bicara soal kecukupan listrik, tapi bagaimana listrik yang lebih efisien.

Pemerintah menerapkan efisiensi agar harga listrik di tingkat konsumen atau masyarakat menjadi lebih murah. Adapun penerapan ramah lingkungan dilakukan agar polusi dari pembangkit listrik bisa berkurang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper