Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah akan mengganti pembangkit tua yang berkapasitas di bawah 200 megawatt (mw) dengan yang besar dan lebih ramah lingkungan.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Andy N. Sommeng mengatakan, tujuan untuk penggantian pembangkit tersebut agar lebih ramah lingkungan dan efisien.
"Jadi pembangkit yang sudah 15-20 tahun dengan kapasitas 200 mw, diganti 1.000 mw ultra, yang lebih ramah lingkungan. Jadi ke depan kita harus melakukan ini, bukan lagi kejar kebutuhan," katanya, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/1/2018)
Ada beberapa pembangkit yang sudah didaftar pemerintah untuk diganti. Namun, Andy belum mengungkapkan mana saja pembangkit-pembangkit itu.
Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Agus Tribusono menambahkan, pemerintah saat ini bukan bicara soal kecukupan listrik, tapi bagaimana listrik yang lebih efisien.
Pemerintah menerapkan efisiensi agar harga listrik di tingkat konsumen atau masyarakat menjadi lebih murah. Adapun penerapan ramah lingkungan dilakukan agar polusi dari pembangkit listrik bisa berkurang.