Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Transportasi Ingatkan Semua Moda Harus Segera Terintegrasi

Pengamat transportasi menyarankan agar semua jenis angkutan umum yang masuk dalam program Ok Trip harus segera menyiapkan diri untuk bisa terintegrasi.
Ilustrasi kemacetan Jakarta./Antara-Aprillio Akbar
Ilustrasi kemacetan Jakarta./Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat transportasi menyarankan agar semua jenis angkutan umum yang masuk dalam program Ok Trip harus segera menyiapkan diri untuk bisa terintegrasi.

Darmaningtyas, Pengamat Transportasi dan Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), mengungkapkan secara konsep One Karcis One Trip (OK-Trip) bagus karena bisa menghemat pengeluaran masyarakat yang menggunakan transportasi umum.

Dengan demikian, diharapkan masyarakat mulai beralih ke transportasi umum agar berbagai masalah kemacetan terselesaikan.

Selain itu, program ini mendorong pemilik moda transportasi memperbaiki fasilitasnya agar bisa terintegrasi dengan program Ok Trip.

Akan tetapi, saat ini program Ok Trip hanya baru siap di moda transportasi Transjakarta (busway), sedangkan bus lain belum dipersiapkan untuk bisa terintegrasi dengan sistem ini.

"Harusnya sudah teritegrasi dengan moda lain, jangan sampai busway saja yang siap angkutan umum yang lain juga harus menyesuaikan," kata Darmaningtyas kepada Bisnis pada Rabu (10/1/2018).

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan percobaan program Ok Trip pada 15 Januari 2018 sampai dengan 15 April 2018.

Program Ok Trip dalam masa percobaan ini akan mendapatkan potongan harga menjadi Rp3.500 per 3 jam perjalanan atau lebih murah dibandingkan dengan tarif normalnya yang mencapai Rp5.000 per 3 jam perjalanan.

Menurutnya, program Ok Trip ini akan menjadi sempurna bila dapat terhubung dengan Kereta Rel Listrik (KRL).

Adapun agar terintegrasi dengan KRL ini Pemprov DKI harus menggandeng PT Kereta Api Indonesia sebagai mitra dan membahas berbagai kesepatakan bersama, termasuk mengenai tarif dan nilai keekonomian yang diperoleh dari kerja sama ini.

"Konsekuensinya Pemprov DKI dan PT KAI harus bekerja sama dan menentukan metode pembayarannya," ujar Darmaningtyas.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program ini dianggap penting karena dapat mengurangi beban yang dikeluarkan warga Jakarta dalam menggunakan moda transportasi umum. "Kami ingin melayani warga dengan lebih murah dan mudah," kata Anies beberapa waktu lalu.

Anies menambahkan bahwa Ok Trip ini akan mulai secara permanen pada 2020 nanti. Adapun Pemprov DKI berharap seluruh angkutan umum di Jakarta agar bisa segera terintegrasi dengan sistem ini sebelum kebijakan ini mulai diterapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper