Bisnis.com, MANILA – Asosiasi industri produk agrokimia Croplife melakukan berbagai upaya dalam melawan peredaran pestisida palsu di masyarakat khususnya petani.
Croplife Asia Lead for IP and Anti Counterfeiting, Trina J de Vera mengatakan pestisida palsu sangat berdampak buruk bagi pertanian.
"Dampaknya banyak sekali, mulai merugikan petani, merusak tanaman dana lahan pertanian, membuat serangga menjadi resisten atau kebal pestisida," katanya dalam Plant Science Primer 2017, Manila Filipina, Selasa (14/11/2017).
Beragam risiko penggunaan pestisida palsu itu akan memberi pengaruh jangka panjang, yaitu mengganggu perekonomian nasional suatu negara, larangan ekspor produk pertanian, hingga kelaparan.
Karena risiko itulah, Croplife telah melangkukan serangkaian upaya melawan pestisida palsu dengan berbagai cara.
Salah satunya mendorong penerapan regulasi tentang pendaftaran pestisida yang beredar. Lalu mendokumentasikan setiap penggunaan pestisida di produk pertanian. Bila ditemukan ada pestisida tidak terdaftar yang dipakai, itu masuk kategori ilegal dan harus dihentikan.
Baca Juga
"Langkah ini tidak hanya membutuhkan peran pemerintah dari negara terkait, tapi semua pihak terlibat seperti petani, hingga sektor swasta sebagai produsen agrokimia," katanya.
Adapun Croplife Asia mendorong penggunaan teknologi di sektor pertanian hingga pemanfaatan pestisida yang tepat sasaran untuk mendorong pengembangan pertanian di semua negara Asean.