Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Apa Di Balik Beras?

Dunia pertanian kita kembali marak. Kali ini dipicu oleh aksi penggerebekan gudang milik PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi, anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS).
Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK Stefanus Joko Mogoginta (tengah) bersama Direktur Budhi Istanto Suwito (kiri) dan Chief Finance Officer Sjambiri Lioe (kanan) memberikan keterangan pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) yang terseret dugaan kasus beras oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK Stefanus Joko Mogoginta (tengah) bersama Direktur Budhi Istanto Suwito (kiri) dan Chief Finance Officer Sjambiri Lioe (kanan) memberikan keterangan pers terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) yang terseret dugaan kasus beras oplosan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Beras Subsidi = Gorengan Bersubsidi (2)

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi gerebek Satgas Pangan, yang dibentuk jelang Ramadhan dan Lebaran 2017, di gudang milik  PT Indo Beras Unggul (IBU) di Bekasi, anak perusahaan  PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), menjadi perhatian banyak pihak.

Namun, persoalannya agak berbeda dengan kisah penggerebekan di gudang yang diduga menjadi tempat pengoplosan beras di Jalan Diponegoro, Pungging, Mojokerto, Selasa (25/7/2017).  Kali ini, dugaannya cukup banyak.

Ada yang mengatakan perusahaan itu menjual beras subsidi,  membeli gabah dari petani dengan harga tinggi. Kemudian mengambil margin terlalu banyak. Bahkan ada yang menduga pembohongan label kandungan karbohidrat.

Namun, soal beras subsidi, Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa sudah menjawab. "Tidak ada beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) di gudang perusahaan itu…Beras Rastra [dulu Raskin] disubsidi pemerintah.." Ternyata, klaim Kemneterian Pertanian, beras subsidi itu karena benih dan pupuknya yang disubsidi,

Komen Mentan Amran  langsung menarik keprihatinan  alumnus IPB, pengamat pertanian dan mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu. "Pandangan Mentan itu sebagai satu hal yang aneh. Pertama,  soal beras subsidi. Pengertian beras subsidi yang benar adalah yang dibeli Bulog."

”Jadi, Bulog membeli, ditugasi pemerintah, untuk cadangan beras nasional ataupun untuk rastra. Dua, itu beras subsidi,” terangnya.

Sebab, jika beras yang dihasilkan dengan bantuan subsidi input juga berstatus subsidi, gorengan yang digoreng dengan gas elpiji 3 kg subsidi pemerintah pun otomatis berstatus gorengan bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper