Bisnis.com, JAKARTA - Grab Indonesia menyatakan siap berdialog dengan mitra pengemudi yang pada Selasa (4/7/2017) melakukan aksi demonstrasi menuntut pencairan insentif yang dijanjikan selama Lebaran.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan pihaknya memang sangat menyayangkan usai demonstrasi pertama pada 27 Juni lalu di Maspion Plaza, sejumlah pengemudi kembali berdemonstrasi pada 3 dan 4 Juli 2017.
"Kami sangat menyayangkan tetap terjadi unjuk rasa pada 4 Juli, meskipun pada tanggal Juli kemarin telah dicapai kesepakatan akan adanya dialog lebih lanjut pada 10 Juli mendatang," ujar Ridzki di Jakarta Selasa (4/7/2017).
Dia mengakui bahwa para mitra pengemudi memang memiliki hak untuk mengemukakan pendapat selama hal itu sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Meskipun demikian, Ridzki menegaskan soal tuntutan insentif dan masalah penonaktifan akun akan diselesaikan melalui kesepakatan.
"Oleh karena itu kami bersama dengan aparat kepolisian akan berkoordinasi secara dekat memastikan terjaganya keamanan selama berjalan proses demonstrasi," tutur Ridzki.
Koordinator lapangan demonstrasi massa mitra pengemudi Grab, Arif Clowor, mengatakan massa ingin menagih janji perusahaan pada program Lebaran Rp10 juta bagi pengemudi yang beroperasi selama Lebaran. Namun janji insentif tersebut tidak cair.
"Uang Saudara sekalian juga kena tahan. Kita diduga berbuat curang. Kami meminta PT Grab untuk membuktikan jika memang kami berbuat curang," kata Arif di gedung Maspion Plaza, Selasa (4/7).
Menurut para pengemudi tersebut, pihak Grab secara sengaja memblokir akun Grab Car pengemudi pada hari kedua Lebaran. Tujuannya, agar tidak bisa meraih hadiah promo 9 hari kerja dimulai pada H-2 Lebaran hingga pasca-Lebaran, maka pengemudi dapat meraih insentif sampai dengan Rp11 juta.
Pada demonstrasi tersebut mitra pengemudi menyampaikan enam poin tuntutan dalam aksi ini, yaitu; Grab mengembalikan uang hasil keringat driver, polisi mangkap bandit-bandit Grab Indonesia, menghapus denda kode etik yang menguntungkan pihak Grab, klarifikasi di media yang beredar bahwa driver dinyatakan bersalah dan bermain curang, meminta PT Grab melibatkan driver dalam membuat aturan, dan PT Grab diminta tidak melakukan tindakan sewenang-wenang dengan suspend driver tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.