Kabar24.com, JAKARTA - Pasca diamankannya 500 detonator di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengaku akan lebih antisipatif terhadap paket yang dikirim melalui pihaknya.
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan, barang yang dikirim oleh pengirim semestinya diperiksa dahulu untuk mengetahui isi paket.
"Harusnya memang diperiksa dulu. Kedepan kami akan lebih antisipatif untuk mencegah pengiriman barang-barang terlarang," katanya kepada Bisnis, Selasa (13/6/2017).
Dia menambahkan, kepala cabang JNE di Makassar sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Berdasarkan laporan yang dia terima, detonator tersebut biasanya digunakan sebagai alat pemicu bom ikan oleh nelayan.
Informasi terakhir, pengirim barang (shipper) sudah tidak dapat dihubungi sedangkan calon penerima tidak mengakui barang tersebut.
Sebelumnya, petugas keamanan kargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menggagalkan pengiriman 500 butir detonator yang dikemas dalam 5 bungkus paket kiriman.
Rencananya, paket kiriman tersebut diterbangkan dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-611 tujuan Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Paket dikirim atas nama Jamaluddin Daeng Karamang, Sungguminasa, Kabupaten Gowa dan ditujukan kepada Raji beralamat di Jalan MT Haryono, Katapang, Kalbar.