Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Ferry Indonesia menggenjot penjualan tiket online untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan saat musim mudik Lebaran 2017.
Direktur Utama ASDP Faik Fahmi mengatakan sistem online akan membuat calon penumpang bisa memprediksi waktu tunggu dan keberangkatan.
"Jadi tidak perlu lagi berbondong-bondong datang di saat bersamaan ke pelabuhan. Tiket bisa dipesan dari mana saja," katanya dalam konferensi pers kesiapan Lebaran di Jakarta pada Selasa (13/6/2017).
Meskipun demikian, Fahmi mengakui respons masyarakat yang memesan tiket melalui online masih rendah. Tercatat, jumlah tiket online yang terjual baru sekitar 3.000-an. Dia memperkirakan penjualan baru meningkat pada H-10 Idulfitri.
Untuk tahun ini penjualan tiket online baru bisa dilayani untuk rute Merak, Banten-Bakauheni, Lampung dan Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali. Pasalnya, kedua rute tersebut merupakan yang paling padat setiap kali musim mudik tiba.
Penjualan tiket online sudah dilakukan sejak 1 Juni 2017 untuk keberangkatan 19 Juni 2017. Di samping mengurangi antrean, pemudik yang memesan via online dapat menikmati jalur khusus di pelabuhan dengan waktu scan barcode lebih singkat.
Selain itu data penumpang secara otomatis telah tercatat dalam manifest penumpang karena telah didaftarkan langsung saat proses online.
Pembelian tiket online berlaku untuk pemesanan maksimal H-1 keberangkatan. Layanan ini berlaku bagi penumpang nonkendaraan, kendaraan roda dua, roda empat, dan mobil travel jenis Elf.
Selain itu, ASDP juga tetap membuka loket penjualan di luar area pelabuhan (buffer zone) untuk layanan go-show baik di jalur tol maupun nontol.
Selain tiket online, untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan, ASDP juga akan mengoperasikan dermaga 6 Pelabuhan Merak khusus untuk motor. Fahmi menjelaskan berdasarkan pengalaman tiap tahun motor kerap menjadi penyebab kemacetan. "Dengan adanya dermaga khusus motor diharapkan kemacetan bisa dikurangi."
Jumlah penumpang yang menyeberang selama musim mudik tahun ini diperkirakan 4,95 juta orang yang tersebar di tujuh lintasan utama yang dipantau secara nasional.
Tujuh lintasan utama tersebut adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan Pototano, Panajam-Kariangau, Bajoe-Kolaka, dan Tanjung Kelian-Tanjung Api-api.
Di seluruh lintasan tersebut akan dioperasikan total 191 unit kapal roro dan 42 unit dermaga.