Bisnis.com, JAKARTA - Stok ikan lestari mencapai 12,5 juta ton, berdasarkan kajian selama 2016. Angka itu naik 26,3% dari hasil kajian tahun sebelumnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan stok ikan lestari (maximum sustainable yield/MSY) naik nyaris 100% selama hampir 3 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Seperti diketahui, stok ikan lestari pada 2011 masih 6,5 juta ton.
"Saya pikir semua negara mengerti dan sadar bahwa stok ikan di dunia ini makin hari makin turun. Bergembiralah kita bahwa dalam pemerintahan Jokowi yang menuju 3 tahun [pada Oktober 2017], stok ikan dari 6,5 juta ton sudah firm dicatat oleh Kajiskan (Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan) menjadi 12,54 juta ton," paparnya.
Dia mengemukakan hal itu dalam acara buka puasa bersama di Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta pada Rabu (31/5/2017).
Sebelumnya berdasarkan kajian 2015, stok ikan lestari tercatat 9,9 juta ton. KKP menyatakan kenaikan stok itu sebagai imbas positif dari kebijakan Susi memberantas illegal fishing.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia KKP Zulficar Mochar mengatakan kenaikan stok terjadi di 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP). "Ada yang signifikan, ada yang enggak. Tapi, datanya nanti," katanya.
Mengenai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Zulficar menyebutkan kemungkinan sama dengan ketentuan sebelumnya, yakni 80% dari total stok ikan. Dengan demikian, JTB 2017 akan mencapai 10 juta ton.
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja menuturkan pemerintah tidak akan mengubah target produksi perikanan tangkap kendati stok ikan dilaporkan naik. Target produksi perikanan tangkap tahun ini tetap 7,8 juta ton senilai Rp157,7 triliun.
"Biarkan saja. Pasti naik sendiri. Target kami sekarang bukan lagi volume, tapi kualitas. Ikan yang kualitasnya bagus, harganya bagus, penanganannya bagus. Enggak perlu banyak banyak ikan, tapi sejahtera," ujarnya.
Estimasi potensi sumber daya ikan 2015
WPP potensi (ton) JTB (ton)*
Selat Malaka (WPP 571) 484.414 387.532
Samudra Hindia (WPP 572) 1.228.601 982.879
Samudra Hindia (WPP 573) 929.330 743.464
Laut China Selatan (WPP 711) 1.143.341 914.674
Laut Jawa (WPP 712) 981.680 785.346
Selat Makassar-Laut Flores (WPP 713) 1.026.599 821.280
Laut Banda (WPP 714) 431.069 344.856
Teluk Tomini-Laut Seram (WPP 715) 631.703 505.363
Laut Sulawesi (WPP 716) 478.765 383.011
Samudra Pasifik (WPP 717) 603.688 482.951
Laut Arafura-Laut Timor (WPP 718) 1.992.730 1.594.185
Total 9.931.920 7.945.541
*JTB: jumlah tangkapan yang diperbolehkan
Sumber: Kepmen Kelautan dan Perikanan No 47/Kepmen-KP/2016
Estimasi potensi sumber daya ikan 2011
WPP potensi (ton)
Selat Malaka (WPP 571) 276.000
Samudra Hindia (WPP 572) 565.200
Samudra Hindia (WPP 573) 491.700
Laut China Selatan (WPP 711) 1.059.000
Laut Jawa (WPP 712) 836.600
Selat Makassar-Laut Flores (WPP 713) 929.700
Laut Banda (WPP 714) 278.000
Teluk Tomini-Laut Seram (WPP 715) 595.600
Laut Sulawesi (WPP 716) 333.600
Samudra Pasifik (WPP 717) 299.100
Laut Arafura-Laut Timor (WPP 718) 855.500
Total 6.520.100
Sumber: Kepmen Kelautan dan Perikanan No. 45/MEN/2011