Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlu Banyak Dana, Pemerintah Buka Peluang Bank Swasta Biayai LRT

Pemerintah membuka kesempatan bagi bank swasta untuk ikut membiayai proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek.
Ilustrasi proyek pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta api ringan./Antara-Feny Selly
Ilustrasi proyek pembangunan light rail transit (LRT) atau kereta api ringan./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah membuka kesempatan bagi bank swasta untuk ikut membiayai proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dengan tingkat bunga yang cukup kompetitif, pemerintah membuka peluang bagi bank swasta baik nasional maupun asing untuk ikut membiayai.

"[Bank swasta] bisa. Pasti dibuka. Bukan hanya swasta nasional, swasta asing kalau mau kami kasih," katanya di Jakarta pada Kamis (20/4/2017).

Menurutnya, semua opsi pembiayaan harus dibuka karena dana pembangunan yang diperlukan untuk proyek ini cukup besar, sedangkan anggaran pemerintah terbatas.

Dia menambahkan tingkat suku bunga pembiayaan masih dikalkulasi oleh pemerintah. kisarannya 7%-8%. Budi menyebutkan tingkat bunga tersebut tetap lebih murah dari rata-rata pasar. "Finalnya nanti setelah bertemu Kementerian Keuangan."

Terkait dengan revisi peraturan presiden, Budi mengatakan kemungkinan rampung pekan depan. Poin yang direvisi antara lain pola pendanaan yang menggunakan APBN dan investasi.

Untuk diketahui, kebutuhan biaya pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai Rp23 triliun. Sebagian besar kebutuhan dana tersebut berasal dari pinjaman bank dalam bentuk sindikasi.

Pemerintah telah menunjuk bank-bank pelat merah untuk ikut membiayai. Bank tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN).

Selain bank BUMN, perusahaan pembiayaan milik negara PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) juga akan ikut serta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper