Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Akses Tanjung Priok pada Sabtu (15/4/2017) siang ini.
Jokowi menuturkan pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini membutuhkan waktu yang lama.
"Saya inget sekali saat saya menjadi Gubernur DKI Jakarta, sudah berapa lama dan bolak balik mengurusi pembebasan lahan jalan tol ini sehingga mundur 2,5 tahun," ujarnya saat sambutan dalam acara peresmian Jalan Tol Akses Tanjung Priok, Sabtu (15/4/2018).
Selain masalah pembebasan lahan, kendala pembangunan jalan tol Akses Tanjung Priok ini terdapat kesalahan struktur pada 69 tiang sehingga harus dipotong dan diganti konstruksi tiang yang benar.
"Ini jadi mundur sehingga baru bisa sekarang selesai dan diresmikan sejak 2008," katanya.
Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini menjadi jalur lalu lalang kontainer yang akan menuju maupun dari Pelabuhan Tanjung Priok. Tentunya, dengan adanya jalan tol ini akan menngkatkan daya saing dan mempercepat pengiriman arus barang.
"Pelabuhan ini pelabuhan utama. Main port. Sebelum barang dikirim ke pelabuhan lainnya, semuanya kumpul di pelabuhan Tanjung Priok. Begitu di pelabuhan itu tidak lancar pengirimannya maka semuanya akan lambat sehingga dioperasikan tol ini sangat berpengaruh untuk lalulintas kontainer," tutur Jokowi
Untuk diketahui, Jalan Tol Akses Tanjung Priok merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dan tersambung dengan Jalan Tol Dalam Kota yakni di Seksi North South (NS) yang akan menghubungkan lalu lintas dari JORR ke Cawang, Pluit, serta langsung ke pelabuhan.
Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi yakni seksi E-1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, dan seksi E-2 Cilincing-Jampea dengan panjang 2,74 kilometer.
Lalu, seksi E-2A Cilincing-Simpang Jampea sepanjang 1,92 kilometer, NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea sepanjang 2,24 kilometer, dan NS Direct Ramp dengan panjang 1,1 kilometer.
Seksi E-1 Rorotan-Cilincing sendiri telah rampung dan telah dioperasikan tanpa tarif sejak 2011