Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Donggala, Budidaya Bandeng Manfaatkan Pasang-Surut Air Laut

Budidaya ikan bandeng di Donggala, Sulawesi Tengah, telah berkembang di area pasang surut air laut. Pemanfaatan arus alami membuat pembudidaya tidak membutuhkan pompa air.
Ikan bandeng/Antara
Ikan bandeng/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Budidaya ikan bandeng di Donggala, Sulawesi Tengah, telah berkembang di area pasang surut air laut. Pemanfaatan arus alami membuat pembudidaya tidak membutuhkan pompa air.

Kemenko Maritim menyatakan ingin menjembatani inovasi budidaya bandeng ke segmen yang lebih luas. Inovasi yang dibangun oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng itu diharapkan meningkatkan produksi hingga 700% atau tujuh kali lebih tinggi dari metode konvensional.

Asisten Deputi Menko Maritim T.B. Haeru dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/4/2017), mengatakan timnya baru-baru ini mengunjungi Donggala untuk meninjau inovasi itu dari beragam aspek, seperti seperti segi teknis dan kelayakan.

"Inovasi ini seharusnya memperbaiki ekonomi lokal. Itu poinnya," katanya.

Inovasi tersebut telah membuktikan satu hektare dapat memproduksi 210 ton ikan, sedangkan lahan lain dengan luas yang sama hanya menghasilkan 30-40 ton jika menggunakan metode konvensional.

Inovasi selama ini mengadopsi penempatan budidaya di area pesisir yang secara alami kaya akan oksigen. Arus pantai juga membantu ikan berenang jauh. Seperti diketahui, bandeng adalah perenang cepat. Di sisi lain, penempatan ikan di area sempit kerap membuat stres. Arus laut memperbaiki kualitas air sehingga ikan dapat tumbuh cepat dan bebas stres.

"Perenang cepat itu dapat dijaga dengan densitas yang tinggi," kata Haeru.

Hasan Atjo juga menambahkan pakan apung untuk diet bandeng. "Ini terbuat dari dedak, mengapung, alami, dan bebas plastik," tuturnya.

Bebas plastik penting mengingat studi baru-baru ini menunjukkan semakin banyak ikan mengandung plastik dalam sistem mereka.

"Bandeng tidak mahal, bergizi, dan omeganya tiga kali lebih tinggi dari salmon impor," kata Hasan.

Lebih jauh, Kemenko Maritim akan melanjutkan dukungan. "Meningkatkan produksi adalah satu hal, tetapi yang lebih penting adalah inovasi akan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar pesisir," ujar Haeru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper