Bisnis.com, JAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk meningkatkan nilai tambah produk oleh-oleh khas Indramayu seperti cake bandeng.
Kerja sama ini dijalan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat untuk mendorong percepatan pembangunan desa, serta bagian dari Tridharma perguruan tinggi.
Dosen UPN Ridwan mengatakan UPN Jakarta mengirimkan 30 kelompok untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan skema kegiatan program percepatan pembangunan desa Indramayu (PPDI MBKM) di tiga desa, yaitu Desa Pabean Udik, Desa Rajaiyang, dan Desa Jatisura.
Adapun tujuan UPN mengirim 30 kelompok tersebut, tujuannya agar semua kelompok peneliti bisa mendorong desa agar semakin unggul.
“Kami mendorong millennial untuk bertumbuh minat untuk berwirausaha. Desa perlu ditopang oleh semangat anak-anak muda yang punya keinginan untuk membuka usaha atau mengembangkan usahanya,” kata Ridwan, Rabu (7/9/2022).
Adapun penduduk di Desa Pabean mayoritas bekerja sebagai nelayan. Ridwan mengatakan nelayan lebih banyak menjual barang mentah atau produk yang belum diolah.
Baginya, menjual barang-barang yang belum diolah hanya akan mendapatkan nilai yang rendah. Namun, bila produk yang dijual sudah diolah setengah jadi atau menjadi bahan makanan atau oleh-oleh, maka bisa memberikan nilai tambah.
“Perlu ada ciri khas. Jadi, kalau ada pengunjung datang ke Desa Pabean Udik, bisa membeli produk khas. Kami mengusulkan produk cake bandeng dan cake rumput laut khas Indramayu,” ujarnya.
Dosen UPN Veteran Jakarta Ridwan sedang memberikan pelatihan di Desa Pabean Udik, Indramayu
Kepala Desa Pabean Udik Samsul Ma’arif mengatakan masyarakat yang berada di daerah yang dipimpinnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan. “Pabean Udik penduduknya berjumlah sekitar 17.000 dan sebanyak 95 persen mata pencaharian penduduknya sebagai nelayan. Hasil laut unggulan kami adalah ikan bandeng dan rumput laut,” ungkap Samsul Ma'arif.
Dia mengatakan ada 2 tipe nelayan di Pabean Udik yaitu nelayan tradisional dan modern. Perbedaannya nelayan modern sudah memakai kapal dan wilayah tangkapan lebih luas sedangkan nelayan tradisional masih menggunakan perahu dan wilayah tangkapan cenderung terbatas.
Desa Pabean Udik merupakan desa termiskin di Kabupaten Indramayu dengan total desil 1.504 kepala rumah tangga sasaran (BPS,2015) dimana Kabupaten Indramayu merupakan kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Barat dengan persentase masyarakat miskin sebesar 13,95 persen yaitu sebanyak 237.000 jiwa pada tahun 2016 (BPS,2016).
Dalam rangka menangangi kemiskinan, pemerintah Kabupaten Indramayu juga membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).