Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Ikan Olahan Naik, KKP Sebut Stok Aman Jelang Lebaran

Jenis olahan yang paling banyak dicari sejak H-7 Lebaran adalah bandeng presto.
Bandeng Presto/pengdasemarang
Bandeng Presto/pengdasemarang

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan permintaan ikan di sejumlah daerah mengalami kenaikan di beberapa daerah. Kendati begitu, stok ikan dipastikan aman jelang hari raya Lebaran 2024. 

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo menyampaikan, kenaikan permintaan terjadi di sejumlah daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Tercatat, permintaan ikan di daerah-daerah ini naik sekitar 10%-20% jelang Lebaran. 

Hal ini lantaran adanya tradisi Lebaran ikan seperti Lampung dan Sumatra Selatan yang biasa mengonsumsi olahan ikan seperti pempek ikan.

“Sehingga terjadi kenaikan permintaan pempek ikan mencapai 2 kali lipat pada saat Lebaran yang berimbas pada kenaikan permintaan bahan baku pempek, berupa surimi (daging ikan yang dilumatkan) dari ikan gabus dan ikan tenggiri,” jelas Budi dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (9/4/2024).

Di Jawa Tengah, jenis olahan yang paling banyak dicari sejak H-7 Lebaran adalah bandeng presto. Kemudian di Jawa Barat, Budi mengungkapkan preferensi permintaan ikan budidaya di wilayah ini mengalami pergeseran dari semula ikan mas menjadi ikan nila dan lele.

Kendati permintaan tinggi, pihaknya memastikan pasokan dan stok ikan nasional dapat mencukupi kebutuhan nasional. Berdasarkan pemantauan KKP yang dilakukan di 339 cold storage pada Maret 2024, stok ikan tercatat sebanyak 68.039 ton.

Secara terperinci, stok tersebut didominasi ikan cakalang sebesar 16.513 ton (24,27% dari total stok ikan), tuna 9.014 ton (13,25%), cumi-cumi 7.011 ton (10,30%), udang 6.143 ton (9,03%), dan layang 6.142 ton (9,03%). 

Selanjutnya, tongkol 4.432 ton (6,51%), kembung 2.064 ton (3,03%), lemuru 1.884 ton (2,77%), gurita 728 ton (1,07%), dan ikan-ikan lainnya.

Adapun stok ikan terbesar berada di DKI Jakarta yakni sebanyak 23.260 ton (34,19%), disusul Jawa Timur 16.210 ton (23,82%), Jawa Tengah 7.080 ton (10,40%), dan Sumatra Utara 4.910 ton (7,21%). Lalu, disusul Sulawesi Selatan 3.140 ton (4,61%) dan provinsi lainnya sebanyak 13.450 ton (19,77%).

“Tidak usah khawatir tidak bisa berlebaran dengan ikan karena stoknya aman,” tegasnya.

Sementara itu, KKP menyebut bahwa harga rata-rata ikan di tingkat produsen atau di cold storage, terpantau stabil. Harga Cakalang misalnya berada di level Rp19.818 per kilogram, tuna Rp49.054 per kilogram, dan cumi-cumi Rp49.274 per kilogram.

Lalu, harga udang dipatok Rp88.949 per kilogram, layang Rp15.087 per kilogram, tongkol Rp17.830 per kilogram, kembung Rp22.383 per kilogram, dan lemuru Rp9.339 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper