Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia menilai produktivitas distribusi barang akan mengalami peningkatan hingga 100% apabila tol Kunciran – Serpong, Tangerang selesai terbangun.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman menyatakan, jenis angkutan barang truk trailer dapat melintas jika jalan tol Kunciran – Serpong terbangun.
Jenis angkutan barang truk seperti trailer, paparnya dapat melintas lantaran jalan tol seharusnya masuk dalam jalan kelas 1. “[Kapasitas distribusi barang bisa meningkat 100%] Bisa, 100%,“ kata Kyatmaja, Jakarta, Selasa (21/3).
Dia mengatakan, distribusi angkutan barang pada rute Kunciran – Serpong, Tangerang, selama ini menggunakan truk-truk kecil karena kualitas jalan yang ada tidak memungkinkan truk-truk besar menggunakan jalan yang ada.
Dia menjelaskan, jalan kelas tiga hanya dapat dilalui oleh angkutan barang truk berjenis colt diesel double (CDD). Sementara jalan kelas dua bisa dilalui angkutan barang tronton dengan daya angkut tiga kali truk CDD.
“Naik kelas 1 juga begitu [mengalami peningkatan],” katanya.
Peningkatan kapasitas distribusi barang tersebut, paparnya dapat membuat biaya angkutan barang secara keseluruhan mengalami penurunan meskipun penggunaan jenis angkutan barang yang lebih besar juga menyebabkan biaya bertambah.
Dia mengungkapkan, penambahan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan angkutan barang truk yang lebih besar tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan peningkatan kapasitas angkut yang terjadi
Peningkatan jalan dari kelas tiga ke kelas dua, paparnya membuat kapasitas mengalami peningkatan hingga empat kali lipat. Namun, paparnya biaya akan lebih mahal dua kali lipat.
Sementara itu peningkatan jalan dari kelas dua ke kelas satu akan membuat kapasitas secara volume mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dan tiga kali lipat secara berat. Adapun kenaikan biaya yang terjadi, paparnya hanya sebesar 1,5 kali lipat.
Dengan begitu, dia mengatakan para pemilik barang dapat melakukan penghematan antara 50%-100% ketika melakukan pengiriman barang.
Selama ini, dia mengakui, aktivitas angkutan barang pada rute Kunciran – Serpong, Tangerang belum banyak. Namun, paparnya di daerah tersebut terdapat kota-kota baru yang dibangun.
Kondisi tersebut, ungkapnya, berpotensi menumbuhkan perindustrian. Oleh karena itu, paparnya infrastruktur harus dibangun lebih dahulu agar industri-industri yang ada nanti bisa lebih kompetitif.
“Bayangkan industri-industri di jalan kelas 3. Tekor bandar,” katanya.
Tidak hanya itu, dia menambahkan, daerah – daerah sekitar juga akan sulit maju apabila tidak ada fasilitas tersebut. Dia mengingatkan, infrastruktur merupakan yang terpenting bagi negara-negara maju.