Bisnis.com, JAKARTA-PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Adhi Karya Tbk. turut berinvestasi di proyek pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek.
Hal ini membuat kedua perusahaan tersebut harus mengajukan pinjaman dari bank untuk mendapat tambahan dana. Rencananya, pinjaman tersebut berasal dari sesama perusahaan milik negara yakni bank-bank BUMN dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pinjaman tersebut akan diberikan dalam bentuk sindikasi.
Pihaknya akan mengajak sesama bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN).
"Ada loan atau pinjaman. Nanti Mandiri bersama SMI dan bank-bank Himbara yang lain. Tapi strukturnya baru mau kami finalisasi," ujarnya usai rapat di kantor Kemenko Maritim, Jumat (3/3/2017).
Untuk jumlah pinjaman yang akan diberikan, pria yang akrab disapa Tiko ini belum bisa menyebutkan karena harus dikalkulasi terlebih dahulu.
Sebagai informasi, dana yang diperlukan untuk pembangunan prasarana dan pengadaan sarana LRT Jabodebek mencapai Rp27 triliun. Rinciannya, untuk pembangunan pra sarana sekitar Rp23,3 triliun dan sisanya untuk pembangunan sarana.