Bisnis.com, JAKARTA--Revisi peraturan presiden (Perpres) tentang proyek pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek ditargetkan tuntas paling lambat pekan depan.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini sudah sepakat dengan skema pembiayaan tersebut. Baik dari Kemenko Maritim, Keuangan, BUMN, KAI dan Adhi Karya.
"Revisi perpres mingggu depan sudah rampung," katanya usai rapat di kantor Kemenko Maritim, Jumat (3/3//2017).
Pemerintah sudah menyetujui pemberian modal untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor LRT. KAI akan diberi pendanaan Rp5,6 triliun lewat skema Penyertaan Modal Negara (PMN)
Saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 12% dengan rincian lintas Cawang-Cibubur mencapai 19,18%, lintas Cawang-Dukuh Atas 1,21%, dan lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 6,95%.
Pembangunan kontruksi fase 1 sepanjang 43 km ditargetkan selesai pada Desember 2018 dan dapat beroperasi pada Mei 2019. Proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk. Ini bakal menelan anggaran Rp23 triliun.