Bisnis.com,JAKARTA-PT Kereta Api Indonesia resmi sebagai investor proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). KAI akan diberi pendanaan Rp5,6 triliun lewat skema Penyertaan Modal Negara (PMN).
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, pembiayaan proyek LRT Jabodebek ini menggunakan skema kombinasi antara dana dari pemerintah dan investasi BUMN, dalam hal ini PT KAI dan PT Adhi Karya Tbk.
"Jadi nanti kombinasi antara pemerintah dan BUMN. Pemerintah melalui PMN dan PSO [public service obligation]," katanya usai rapat di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (3/3).
KAI akan bertindak selaku investor untuk pembangunan sarana dan pra sarana.
Selain sebagai investor, KAI juga ditunjuk sebagai operator jika proyek ini rampung.
Sebelumnya, pemerintah sudah menggelontorkan dana Rp1,4 triliun untuk Adhi Karya lewat PMN 2015 lalu.
Jika ditambah dengan PMN untuk KAI untuk proyek LRT di Palembang sebesar Rp2 triliun, artinya total anggaran negara yang terkuras senilai Rp9 triliun.
Namun, Mardiasmo belum bisa memastikan dana Rp5,6 triliun tersebut akan masuk dalam APBN Perubahan tahun ini atau tahun depan.
"Kita sih inginnya 2018 juga bisa. Karena sebelumnya sudah ada [PMN] yang Rp2 triliun dan Rp1,4 triliun," imbuhnya.