Bisnis.com, JAKARTA— PT Rajawali Nusantara Indonesia berkolaborasi dengan PT Berdikari mengembangkan peternakan unggas terintegrasi di Cirebon.
Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penenkanan perjanjian pemegang saham oleh anak usaha RNI, PT PG Rajawali II dan PT Berdikari United Livestock pada Rabu (1/3).
Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengatakan pengembangan peternakan unggas terintegrasi yang dikembangkan ini merupakan sistem peternakan yang menggunakan teknologi modern di mana kandang akan menggunakan teknologi close house sehingga menjamin produk ayam maupun telur yang dihasilkan memiliki standar yang prima, terbebas dari berbagai macam penyakit serta minim polusi.
Didik menjelaskan untuk mendukung lokasi penggemukan ayam atau Farm Boiler tersebut pada tahapan selanjutnya akan dibangun rumah pemotongan ayam otomatis dengan kapasitas 2000 ekor per jam.
Guna mendukung kecukupan protein hewani nasional, salah satu alternatifnya melalui pengembangan peternakan ayam pedaging dan petelur mengingat kedua komoditi tersebut memiliki harga jual yang terjangkau bagi masyarakat secara luas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia sebesar 53,91 gram per kapita per tahun, sementara standar kecukupan konsumsi protein berada di angka 57 gram.
Didik menambahkan ke depan pengembangan bisnis peternakan tersebut akan terus dilakukan dengan menerapkan pola peternakan terintegrasi dari hulu ke hilir, di dalamnya mencakup pengembangan indukan, ayam bakalan, pakan ternak serta pengembangan riset and development peternakan.
“Tahap pertama sasaran produksi ayam pedaging sebesar 450 ribu ekor per bulan dan telur 12 hingga 14 ton per bulan. Selanjutnya akan dikembangkan sesuai kebutuhan bisnis,” ujarnya, Rabu (1/3).