Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyiapkan replanting untuk tanaman sawit milik masyarakat seluas 60.000 hektare (Ha) hingga 2020, guna memaksimalkan produktivitas petani.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Candra mengatakan sebagian besar kebun rakyat di daerah itu perlu diremajakan untuk menghasilkan produksi optimal.
“Sebagian besar sudah perlu diremajakan. Kami siapkan replanting 60.000 Ha sawit rakyat sampai tahun 2020,” katanya, Rabu (22/2/2017).
Menurutnya, sebagian besar sawit yang harus diremajakan di daerah itu memang sudah berusia tua karena ditanam pada tahun 1980-an.
Selain itu, juga banyak tanaman sawit dari kebun rakyat yang ditanam dengan tidak menggunakan bibit unggul, begitu juga dengan pemeliharaan yang kurang baik, sehingga hasil panennya tidak optimal.
Data pemda setempat memperkirakan sekitar 40% atau 156.152 Ha dari total 390.380 Ha lahan sawit yang ada di Sumbar, perlu dilakukan replanting atau penanaman kembali untuk menggenjot produksi cruid palm oil/CPO.
Dia menyebutkan produksi minyak sawit Sumbar hanya berkisar 1,15 juta ton per tahun dari luas lahan yang ada, padahal potensi yang ada masih mungkin ditingkatkan.
Selain peremajaan kebun, Pemprov Sumbar menjanjikan pembinaan kepada kelompok tani, termasuk penyuluhan terkait praktik pertanian yang baik untuk menghasilkan produksi yang tinggi.
Candra mengatakan peremajaan kebun rakyat akan dilakukan di sejumlah daerah antara lain di Kabupaten Dharmasraya, Pesisir Selatan, Agam, dan Pasaman Barat.