Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

40.000 Ha Tanaman Kakao di Sumbar Diremajakan

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan replanting 40.000 hektare (Ha) tanaman kakao di daerah itu guna mengoptimalkan produksi yang saat ini baru berkisar 0,5 kg per batang per tahun.
Tanaman kakao./Bisnis
Tanaman kakao./Bisnis

Bisnis.com, PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan meremajakan 40.000 hektare (ha) tanaman kakao di daerah itu guna mengoptimalkan produksi yang saat ini baru berkisar 0,5 kg per batang per tahun.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Candra mengatakan produktivitas kebun kakao di daerah itu sangat rendah hanya berkisar 0,4 – 0,5 kg per batang per tahun dari idealnya 3,5 kg per batang per tahun.

------------------------------------------------------------

BACA: Sumbar Tambah 60.000 Ha Lahan Kakao

------------------------------------------------------------

“Produktivitasnya sangat rendah, padahal masih bisa dikembangkan sampai 3,5 kg per batang per tahun,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (8/2/2017).

Menurutnya, rendahnya produktivitas itu membuat pendapatan petani juga rendah. Padahal hampir seluruh kebun kakao di Sumbar yang luasnya mencapai 190.000 Ha adalah kebun rakyat.

Candra mengungkapkan secara keseluruhan produksi tahunan kakao di daerah itu baru sekitar 80.000 ton per tahun, dan masih potensial untuk ditingkatkan.

Adapun, pemda setempat merencanakan replanting dilakukan dengan metode sambung untuk menghasilkan tunas-tunas baru, bukan dengan menanam ulang, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa ditekan.

-------------------------------------------------------

BACA: Produk Olahan Kakao Sumatra Barat Tembus Pasar Ekspor

------------------------------------------------------

Replanting dengan sistem sambung, sehingga tidak ada penebangan dan biayanya juga jauh lebih murah,” ujar Candra.

Dia menargetkan seluruh kebun kakao milik petani setempat bisa direplanting dalam lima tahun ke depan, agar produktivitas maksimal bisa dicapai.

Candra mengatakan penting mengupayakan peningkatan produksi petani, mengingat masih minimnya pengetahun petani soal bibit berkualitas dan proses pemeliharaan. Salah satu upaya pemda termasuk memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada petani.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan produk kakao asal Sumbar juga diminati di sejumlah negara, karena kualitas biji kakao asal daerah itu terkenal bagus.

“Produk kakao Sumbar sudah ekspor, perlu dioptimalkan lagi produksinya untuk mendukung ekspor lebih luas,” katanya.

Ekspor kakao asal Sumbar sudah menyasar sejumlah negara termasuk Turki, Malaysia, Thailand, dan Singapura.

Dia menyebutkan Pemprov Sumbar berkomitmen meningkatkan luas lahan perkebunan kakao di daerah itu untuk mendukung ekspor, serta mengoptimalkan pabrik pengolahan cokelat di Pariaman dan Payakumbuh.

Menurutnya, penambahan luas tanam kakao diprioritaskan bagi kebun rakyat alias milik masyarakat dengan dukungan pembibitan dan pembinaan dari pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper