Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Colliers : Penjualan Lahan Industri Turun 49%

Perusahaan konsultan Colliers International Indonesia melansir penjualan lahan industri di Jakarta Raya sepanjang 2016 tercatat 174,9 hektare. Jumlah tersebut hanya 50,5% dari realisasi penjualan sepanjang 2015 yang mencapai 345,7 hektare.
Plat Baja/jayaparisteel.co.id
Plat Baja/jayaparisteel.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan konsultan Colliers International Indonesia melansir penjualan lahan industri di Jakarta Raya sepanjang 2016 tercatat 174,9 hektare. Jumlah tersebut hanya 50,5% dari realisasi penjualan sepanjang 2015 yang mencapai 345,7 hektare.

Dalam laporan Colliers yang dikutip Bisnis.com, Kamis (5/1/2017), penjualan lahan sepanjang tahun ini mengalami peningkatan dari kuartal ke kuartal. Penjualan lahan di kuartal IV/2016 mencapai 68,7 hektare, jumlah tertinggi dibandingkan tiga kuartal sebelumnya.

Di kuartal IV/2016, penjualan lahan paling besar disumbang wilayah Serang seluas 49,1 hektare. Kontribusi berasal dari PT Modern Cikande Industrial Estat, anak usaha PT Modernland Realty Tbk. dan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, anak usaha PT Krakatau Steel Tbk.

Sementara itu, penjualan di wilayah Bekasi yang merupakan salah satu kawasan industri utama di Indonesia tercatat 21,5% sepanjang kuartal IV/2017. Jumlah tersebut bahkan kurang dari separuh dari pencapaian sepanjang kuartal III/2017. 

Namun, perlu diketahui, pada kuartal III/2016, terdapat penjualan block sales di Greenland International Industrial City milik PT Puradelta Lestari. Pada Agustus 2016, Puradelta menjual 38,3 hektare lahan ke PT Astra Honda Motor.

Di Karawang, penjualan lahan disumbang kawasan industri Suryacipta milik PT Surya Semesta Internusa Tbk. Emiten bersandi saham SSIA itu mencetak penjualan 9,3 hektare di kuartal IV/2016. 

Secara umum, penjualan lahan industri pada 2016 didominasi Puradelta seluas 52,9 hektare, kemudian disusul Modern Cikande yang hampir menyentuh 30 hektare. 

Ferry Salanto, Senior Asociate Director Colliers mengatakan kendati penjualan lahan tahun lalu terbilang lemah, namun peningkatna volume penjualan secara gradual merupakan sinyal pemulihan pasar. 

"Pasar secara antusias berharap kebijakan yang disusun pemerintah, tarmasuk paket kebijakan ekonimi bisa diimplementasikan," tulisnya.

Dia mengimbuhkan, industri yang terkait dengan konsumsi seperti consumer goods, dan makanan bakal mendorong penjualan lahan. Kebutuhan logistik yang terkait dengan sektor tersebut juga diperkirakan bakal meningkat.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper