Bisnis.com, JAKARTA — Investor Taiwan menjajaki pembangunan industri garam dan sel surya di Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Haris Munandar mengatakan perusahaan asal Taiwan tertarik berinvestasi di berbagai sektor industri manufaktur di Indonesia.
Minat tersebut disampaikan oleh perwakilan perusahaan yang berkunjung ke Indonesia sebagai bagian dari delegasi pebisnis asal Taiwan. Para delegasi tersebut juga berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.
“Mereka bergerak di banyak bidang. Ada yang dari industri sel surya, percetakan, pengembang kawasan industri hingga garam,” kata Haris usai menghadiri CEO Meeting for Indonesia & Taiwan, Rabu (30/11/2016).
Dia mengatakan dalam waktu dekat Kementerian Perindustrian akan bertemu dengan perwakilan beberapa perusahaan untuk menindaklanjuti minat investasi Taiwan di sektor industri penyulingan garam dan industri sel surya.
“Garam ini nanti kita arahkan ke garam industri. Besok malah mereka akan bertemu dengan saya soal rencana investasi di industri garam,” kata Haris.
Anggota delegasi Taiwan yang bergerak dalam industri garam adalah perwakilan dari Taiyen Biotech Ltd. Adapun empat perusahaan bergerak dalam bidang industri sel surya yaitu Neo Solar Power Corporation, Sino-American Silicon Products, ANJI Technology, dan Hengs Technology.
CEO Mayapada Group dan utusan khusus Presiden Jokowi ke Taiwan, Sri Dato Tahir, mengatakan minat investasi Taiwan ke Indonesia adalah hasil upaya promosi dan penjajakan yang sudah berlangsung selama enam bulan.
Investasi Taiwan di sektor industri garam dan sel surya, lanjutnya, akan memberikan solusi bagi permasalahan defisit perdagangan garam dan pertumbuhan lambat energi terbarukan di Tanah Air.
“Kami sudah melakukan ini sekitar enam bulan. Pak Presiden juga sudah bilang agar Kepala BKPM siap 24 jam mendukung minat investasi mereka. Saya juga akan dampingi terus,” kata Tahir.