Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Negara Minati Direct Flight ke Bali

Sejumlah negara mengajukan permintaan pembukaan jalur penerbangan langsung dari negaranya ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai guna mempermudah akses wisatawan.
Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali/Antara-Nyoman Budhiana
Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali/Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR--Sejumlah negara mengajukan permintaan pembukaan jalur penerbangan langsung dari negaranya ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai guna mempermudah akses wisatawan.

Kadis Pariwisata Bali Anak Agung Gde Yuniarta Putra mengungkapkan ketertarikan akan budaya serta keunikan pariwisata di Bali menjadi alasan bagi negara tersebut menyatakan keinginannya membuka penerbangan.

"Mongolia dan Kaledonia sudah terang-terangan minta dibuka, kami menyambut positif dan senang dengan permintaan itu. Sekarang menunggu realisasinya saja," jelasnya, Jumat (11/11/2016).

Lebih lanjut dijelaskan, perwakilan Kaledonia menilai seharusnya sudah ada penerbangan langsung ke Bali, karena sebagian besar masyarakatnya berwisata ke Thailand yang jarak tempuhnya lebih jauh. ‎Apalagi, letak negara ini hanya berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Sydney, Australia, sehingga jika ke Bali jarak tempuhnya lebih pendek dibandingkan harus ke Thailand.‎

Ditambah lagi, keunikan budaya dan alam Bali dengan perpaduan gunung dan laut membuat penasaran masyarakat Kaledonia untuk datang ke sini.‎ ‎Yuniartha mengatakan perwakilan dari Kaledonia menyakini jika ada rute langsung ke Bali, masyarakatnya berbondong-bondong ke daerah ini.

Hal senada juga menjadi keinginan perwakilan Mongolia yang menyatakan masyarakatnya sangat tertarik datang ke Bali. Sebelumnya Dubes Pakistan untuk Indonesia
‎Dharshana  M. Perera juga menyampaikan keinginannya agar ada akses penerbangan langsung dari Colombo ke Bali mengingat selama ini untuk bepergian ke Bali dari Colombo harus melalui Singapura dan Kuala Lumpur.

Dubes sangat optimis dengan dibukanya penerbangan langsung dari Colombo akan membawa efek yang sangat baik untuk  pertumbuhan ekonomi Bali dan perkembangan pariwisata di kedua wilayah tersebut. Dia mengungkapkan sedang menjajaki kerjasama dengan pihak Garuda Indonesia untuk dapat membuka akse‎s penerbangan langsung ke Bali.

Yuniartha menyampaikan selama ini pihaknya menjelaskan agar permohonan tersebut disampaikan kepada Otoritas Bandara selaku perwakilan Kementerian Perhubungan yang memiliki wewenang. Selain itu, dia juga meneruskan permohonan tersebut kepada maskapai Garuda Indonesia dan Air Asia supaya ditindaklanjuti.

"‎Kadang-kadang saya sambungkan ke Garuda atau Air Asia terserah manajemen mereka bisa ambil atau tidak. Itu sebagai solusi sementara," tuturnya.

Diakui olehnya, slot waktu penerbangan menjadi kendala terbesar merealisasikan rute-rute baru dari sejumlah negara menuju Bali. Jadwal penerbangan kedatangan rute internasional yang masih kosong berkisar pukul 03.00 subuh-06.00 pagi, yang tidak diminati oleh sejumlah maskapai.

Adapun maskapai menyatakan slot penerbangan yang sangat diminati adalah pagi, karena wisatawan ingin langsung berwisata begitu tiba di lokasi tujuan. Namun, jika pesawat baru tiba pada subuh hari, wisatawan akan kesusahan meluangkan waktunya langsung karena persiapan sebelum terbang dan jetlag.

Saat ini, penerbangan dari luar negeri bukan dari kota-kota di Australian banyak tiba pada pukul 24.00-03.00 pagi, sedangkan rute dari Australia paling banyak pada kisaran 21.00-24.00.

Mantan Kepala Otban IV Yusfandri Gona‎ mengakui beberapa maskapai penerbangan luar negeri mengajukan permohonan menambah frekuensi maupun membuka rute baru. Adapun daftar maskapai yang berminat membuka rute baru seperti Turkish Airlines, dan maskapai dari Polandia, sedangkan Emirates, Qatar Airways serta maskapai dari China berniat menambah frekuensi penerbangan.

"Kalau yang dari negara-negara kecil, belum ada. Namun, yang memohon ini pun belum dapat direalisasikan, karena persoalan slot time," jelasnya saat dihubungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper