Bisnis.com, MEDAN - PT Hutama Karya (Persero) atau HK menegaskan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp18,6 triliun untuk tahun 2024 akan mengakselerasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), termasuk sejumlah ruas di Sumatra Utara (Sumut).
Executive Vice President Sekretaris Perusahaan HK Adjib Al Hakim mengatakan penambahan PMN juga akan mendorong keberlanjutan pengusahaan pembangunan ruas JTTS.
"PMN senilai Rp18,6 triliun itu akan mengakselerasi pembangunan jalan tol di Sumatra khususnya penyelesaian JTTS Tahap I, serta melanjutkan pengusahaan pembangunan salah satu ruas JTTS Tahap II," kata Adjib dalam keterangan resmi, Kamis (25/4/2024).
Adjib merinci, sebanyak Rp5,17 triliun dari suntikan APBN 2024 kepada HK melalui PMN itu akan digunakan untuk penyelesaian JTTS Tahap I.
Di Sumatra Utara, sejumlah ruas Tahap I yang akan dikebut penyelesaiannya oleh HK seiring pertambahan anggaran antara lain meliputi Tol Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan, Tol Kisaran - Indrapura, dan Kuala Tanjung - Parapat Seksi Kuala Tanjung - Pematang Siantar.
Sementara untuk cakupan Sumatra, yakni penyelesaian tahap I Tol Simpang Indralaya - Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya - Prabumulih), Lubuk Linggau Bengkulu (Seksi Lubuk Linggau - Taba Penanjung), Sigli - Banda Aceh, Pekanbaru - Padang (Seksi Sicincin - Padang), dan Pekanbaru - Padang (Seksi Pekanbaru - Koto Kampar).
Baca Juga
Sedangkan sisanya sebesar Rp13,42 triliun, disebut Adjib akan dialokasikan untuk pembangunan ruas Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Seksi Palembang - Betung) sepanjang 69 kilometer (km) yang masuk dalam pembangunan JTTS Tahap II.
Adjib menyebut kelanjutan ruas itu dinilai penting lantaran merupakan ruas backbone yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni hingga Jambi.
Di samping itu, lanjutnya, ruas tersebut juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023.
Dikatakan Adjib, hingga saat ini HK telah merealisasikan pemanfaatan PMN sebesar 76% dari total PMN sebesar Rp112,5 triliun yang telah diterima dari tahun 2015 hingga 2023. "Hal ini sejalan dengan ekuivalen panjang JTTS Tahap I yang berhasil terbangun sepanjang 809 kilometer," ujarnya.
Adapun total ruas JTTS yang telah beroperasi penuh sebanyak 9 (sembilan) ruas, di antaranya jalan Tol Palembang - Indralaya, Pekanbaru - Dumai, Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung.
"Realisasi PMN akan memberikan multiplier effect bagi sejumlah pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, dan perusahaan. Kehadiran JTTS dapat memudahkan konektivitas antar Pulau Sumatra dan Jawa, hingga pemerataan ekonomi wilayah," terang Adjib.
Ia pun menyinggung terkait peningkatan volume lalu lintas (VLL) pada mudik Idulfitri 1445 H kemarin di mana HK mencatat total sekotar 1,5 juta kendaraan melintasi JTTS.
Adjib menilai hal itu sebagai salah satu bukti kebermanfataan JTTS di mana waktu tempuh menjadi lebih efisien, di samping kebermanfaatan lain seperti penurunan biaya transportasi barang maupun jasa.
Guna mempercepat pemerataan infrastruktur, Adjib mengungkap bahwa HK juga telah mengajukan permohonan PMN pada APBN Tahun Anggaran 2025. Ia menyebut pengajuan itu juga telah mendapat dukungan penuh dari Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa, 19 Maret lalu.
Sebagai informasi, selama satu dekade terakhir Hutama Karya telah menghubungkan sebanyak 8 (delapan) provinsi di Sumatra melalui ketersediaan infrastruktur jalan tol.
Pencapain itu disebut Adjib Al Hakim tidak terlepas dari dukungan pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima HK sejak 2015. Adapun total PMN yang diterima HK dari tahun 2015 hingga tahun 2023 sebesar Rp112,5 triliun. (K68)